Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meningkatkan pelayanan kereta bandara sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat kota Jakarta. Salah satunya dengan mempersingkat waktu tempuh.

Erick kemarin sudah menjajal Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta. Waktu tempuh KA sendiri saat ini adalah 50 menit. Dia pun meminta untuk dipersingkat menjadi sekitar 35 menit.

“Supaya kenyamanan, keamanan, dan hal-hal yang bisa mengefisiensikan daripada seluruh sinergisitas ini. Apakah kemarin kereta bandara bisa dari 50 menit jadi 35 menit,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 2 Januari.

Erick juga mendorong agar KAI dan holding BUMN aviasi dan pariwisata, InJourney, untuk bersinergi dalam meningkatkan pelayanan kereta bandara sebagai moda transportasi yang efektif dan efisien menuju pusat kota Jakarta.

“Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat,” ucapnya.

Erick optimistis rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Erick menilai hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.

“Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya,” katanya.

Sebelumnya, Erick Thohir bilang KAI dan InJourney Airports sudah sepakat untuk memaksimalkan konektivitas dari terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui kereta bandara. Dengan kesepakatan ini, kata Erick, diharapkan KA Bandara bisa melayani 10 juta penumpang per tahun, atau sekitar 20 persen dari total penumpang bandara yang mencapai 56 juta per tahun.

Hal ini disampaikan Erick usai menjajal kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu, 1 Januari.

Erick bilang, layanan kereta bandara saat ini baru melayani sekitar 1,5 juta penumpang per tahun. Dengan peningkatan kapasitas ini, diharapkan solusi tersebut tidak hanya mempermudah mobilitas penumpang pesawat tetapi juga membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di area sekitar bandara dan jalan tol.

“Peningkatan ini akan berdampak besar. Selain memberikan kenyamanan bagi penumpang, beban trafik di sekitar bandara dan jalan tol yang selama ini sering macet total juga bisa berkurang,” ucap Erick.