Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyelesaikan konstruksi Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Paralympic Training Center merupakan salah satu sarana dan prasarana olahraga yang dibangun Kementerian PU sebagai bagian dari dukungan pembinaan atlet disabilitas agar lebih berprestasi di tingkat internasional. Semua fasilitas yang disediakan juga dipastikan berstandar internasional.

Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti menyebut, saat ini progres pembangunan sarana dan prasarana olahraga ini telah mencapai 97,6 persen dan ditargetkan bisa rampung pada 31 Desember 2024.

"Pastikan agar konstruksinya bisa selesai sesuai target pada 31 Desember 2024," ujar Diana dalam keterangan resminya, ditulis Senin, 23 Desember.

Diana meminta agar dilakukan upaya percepatan, sehingga training center ini dapat selesai tepat waktu dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan.

"Selain bangunannya, pastikan jalan aksesnya juga diperbaiki agar memudahkan atlet atau masyarakat yang mau ke sini," katanya.

Diketahui, Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp409,2 miliar untuk membangun Paralympic Training Center.

Adapun pusat latihan olahraga dengan luas bangunan 34.346 meter persegi ini dibangun di atas lahan seluas 80.262 meter persegi. Lokasinya berada di kaki Gunung Lawu, tepatnya tidak jauh dari kawasan Bumi Perkemahan Cakra Pahlawasri di Desa Delingan, Karanganyar.

Sejumlah sarana dan prasarana yang dibangun, antara lain arena akuatik (kolam renang), kolam recovery, arena boccia, arena menembak, arena tenis meja dan wheel chair tenis meja, arena badminton, GOR multifungsi, lapangan sepak bola, lintasan atletik 400 meter, lintasan lari 100 meter, lintasan lompat jauh, lompat tinggi dan tolak peluru.

Selain itu, disediakan juga hunian layak bagi para atlet berupa dua tower rumah susun setinggi 5 lantai dengan kapasitas 188 kamar.