Bagikan:

JAKARTA - Pembangunan Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, telah dimulai. Hal ini seiring dengan peresmian peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, 8 Maret 2024.

Pembangunan sarana dan prasarana olahraga tersebut merupakan bagian dari dukungan pembinaan atlet paralympic supaya lebih berprestasi di tingkat internasional.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Paralympic Training Center Karanganyar ini menjadi momentum untuk memiliki pusat latihan bagi para atlet disabilitas yang pertama di Indonesia.

"Dengan prasarana olahraga baik yang diiringi semangat latihan akan menghasilkan hasil yang diharapkan. Semoga dukungan infrastruktur ini dapat meningkatkan prestasi olahraga Paralympic Indonesia," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu, 9 Maret.

Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah menuturkan, pembangunan sarana dan prasarana Paralympic Training Center telah terkontrak oleh kontraktor PT Nindya Karya dengan biaya APBN senilai Rp409,2 miliar. Saat ini, telah dimulai konstruksi dengan progres mencapai 5,65 persen.

"Paralympic Training Center dibangun dengan skema multi years contract (MYC) tahun 2023-2024 dengan target selesai Desember 2024, tetapi kami akan mempercepat penyelesaian. Insyaallah Oktober 2024 selesai," ujarnya.

Salah satu atlet angkat berat dari Semarang Siti Mahmudah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian PUPR, Kemenpora, dan NPC yang telah merealisasi pembangunan pusat latihan untuk atlet disabilitas.

"Diharapkan dapat menjadi tempat latihan yang nyaman dan lengkap bagi para atlet-atletik Indonesia untuk mengembangkan kemampuan," tuturnya.

Adapun Paralympic Training Center dibangun di atas lahan seluas 8 hektare (ha) atau sekitar 80.262 meter persegi yang berada di kaki Gunung Lawu, tepatnya tidak jauh dari kawasan Bumi Perkemahan Cakra Pahlawasri di Desa Delingan, Karanganyar.

Di lokasi tersebut juga disediakan hunian layak bagi para atlet berupa 2 tower rumah susun setinggi 5 lantai dengan kapasitas 188 kamar.

Nantinya, Paralympic Training Center Karanganyar akan dibangun sejumlah sarana dan prasarana dengan luas bangunan mencapai 34.346 meter persegi.

Selain rusun untuk para atlet juga dibangun arena akuatik (kolam renang), kolam recovery, arena boccia, arena menembak, arena tenis meja dan wheel chair tenis meja serta arena badminton dan GOR multifungsi.

Selain itu, ada juga sarana untuk cabang olahraga (cabor) atletik berupa lapangan sepak bola, lintasan atletik panjang 400 meter, delapan lintasan lari 100 meter, lintasan lompat jauh, lompat tinggi dan tolak peluru.