AMBON - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengawali kegiayan kunjungan kerja ke Kota Ambon, Maluku dengan meninjau Stastiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 88.791.01, Tantui Kota Ambon.
Kepada awak media Bahlil mengatakan kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan sektor ESDM menjelang Natal dan Tahun Baru 2025.
"Maluku adalah salah satu tempat hub untuk wilayah Maluku Utara kemudian Papua. Jadi kita cek supaya saat natal dan tahun baru aktivitas nelayan bisa berjalan dan stok BBM tetap tersedia," ujar Bahlil, Rabu, 18 Desember.
Dalam peninjauan tersebut diketahui pasokan bahan bakar bagi kapal melayan ini berada pada kategori aman dengan jumlah hari operasi (HOP) dalam kisaran 20 hingga 21 hari.
"Alhamdulillah semuanya lengkap, clear. Kapasitasnya bisa sampai 20-21 hari. Jadi masuk dalam kategori aman," imbuh dia.
Pada kesemptan yang sama Bahlil juga memastikan harga BBM solar subsidi untuk nelayan di Kota Ambon masih sama dengan harga solar di wilayah lain di Indonesia lainnya
BACA JUGA:
"Cuma memang kuotanya. Kuota ini memang harus kita atur dengan baik supaya tidak ada penyalahgunaan kuota. Tapi dengan saya turun lapangan begini, ngecek, kami akan lakukan evaluasi," beber Bahlil.
Untuk informasi, SPBUN 88.791.01 Kota Ambon yang beroperasi sejak tahun 2021 memiliki produk Biosolar-JBT dan Dexlite yang disuplai dari Integrated Terminal BBM Wayame.
Adapun rerata penyaluran Biosolar-JBT SPBUN Ambon tersebut sebanyak 4,56 KL per hari dan Dexlite sebanyak 0,52 KL per hari.