JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, United States-ASEAN Business Council (US-ABC) berkomitmen mendukung penguatan kerja sama perdagangan Indonesia dan AS pada era pemerintahan baru.
"United States-ASEAN Business Council (US-ABC), yang selama empat dekade terakhir telah berkomitmen untuk memajukan hubungan bisnis antara Amerika Serikat dan ASEAN, menyampaikan dukungan penuh kepada Indonesia di bawah pemerintah baru," ujarnya dalam keterangannya, Rabu, 4 Desember.
Adapun pertemuan tersebut dipimpin oleh Duta Besar Ted Osius, delegasi AS terdiri dari pejabat senior dari 50 perusahaan anggota Fortune 250, termasuk Duta Besar Brian McFeeters, Wakil Presiden Senior dan Direktur Pelaksana Regional US-ABC, serta Batara Sianturi, Ketua Komite Indonesia US-ABC dan CEO Citi Indonesia.
Dalam pertemuan ini, kedua pihak berdiskusi untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara Amerika Serikat dan Indonesia, serta mengeksplorasi peluang-peluang kerjasama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bilateral yang lebih baik.
Dubes Osius menyampaikan komitmen US-ABC dalam mendukung upaya Indonesia meningkatkan konektivitas, ketahanan finansial, ketahanan pangan, kerja sama di bidang kesehatan dan farmasi, serta pariwisata.
“Kami percaya bahwa hubungan bilateral yang erat antara AS dan Indonesia tidak hanya akan memperkuat perekonomian kedua negara tetapi juga menciptakan model pertumbuhan yang berkelanjutan dan inovatif untuk kawasan,” ucap Dubes Osius.
Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyambut baik dukungan dan kolaborasi yang ditawarkan.
“Kemitraan dengan sektor swasta AS dapat menjadi katalis utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mencapai visi pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Airlangga.
Dalam isu digital ekonomi, para hadirin sepakat pentingnya kolaborasi untuk mendukung kepentingan kawasan Asia Tenggara dalam negosiasi Perjanjian Kerangka Ekonomi Digital ASEAN (DEFA).
Kedua pihak juga menyoroti peluang investasi sektor swasta AS di bidang energi bersih, yang sejalan dengan salah satu prioritas pembangunan Presiden Prabowo, yaitu percepatan transisi energi bersih di Indonesia.
“Indonesia berkomitmen untuk mencapai ketahanan energi dengan mempercepat pembangunan infrastruktur energi terbarukan, mempromosikan energi terbarukan, dan membangun pertukaran karbon,” ungkap Airlangga.
Sektor bisnis swasta AS dapat memainkan peran penting dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap pengembangan energi bersih, khususnya dalam proyek bioenergi, tenaga surya, panas bumi, Sustainable Aviation Fuel (SAF), hingga Small Modular Reactors (SMR).
Kedua pihak juga membahas potensi kerja sama di sektor transportasi, dengan fokus pada peluang pengembangan industri penerbangan di Indonesia.
Perwakilan Boeing dalam US-ABC menyampaikan proyeksi bahwa Indonesia akan menjadi pasar penerbangan komersial terbesar di kawasan Asia pada 2035. Boeing juga menyambut baik rencana Indonesia untuk menambah armada pesawat dalam waktu dekat.
Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan tambahan armada pesawat dengan harga yang kompetitif, guna memperluas jaringan penerbangannya ke seluruh wilayah.
BACA JUGA:
Selain itu, Airlangga juga menyambut baik potensi pengembangan sektor Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), dengan memanfaatkan fasilitas Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic di Batam.
Airlangga menyampaikan terdapat langkah-langkah strategis untuk mendorong aksesi Indonesia ke dalam organisasi internasional, seperti OECD dan CPTPP.
Sebab itu, Airlangga berharap proses aksesi dapat meningkatkan rating investasi Indonesia, membuka masuknya investasi yang lebih luas, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.