Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan Indeks dolar Amerika Serikat (AS) pada pagi ini terlihat lebih kuat yaitu di kisaran 106,18 dibandingkan Jumat pagi kemarin di level 105,88.

"Pelaku pasar mewaspadai pernyataan Presiden terpilih AS, Donald Trump yang mulai menabuh genderang perang dagang," ujarnya kepada VOI, Senin, 2 Desember.

Ariston menyampaikan beberapa pernyataannya belakangan ini memberikan ancaman kenaikan tarif ke negara tetangganya dan China dan belum lama juga memberikan ancaman ke negara-negara BRICS untuk tidak mengeluarkan mata uang baru.

"Pernyataan yang konfrontatif ini mendorong kekhawatiran pelaku pasar bahwa perekonomian global bakal bergejolak di masa pemerintahan Trump," jelasnya.

Menurut Ariston aset dalam dolar AS menjadi pilihan di tengah kekhawatiran sehingga dolar AS masih kuat.

Dari dalam negri, Ariston menyampaikan data inflasi Indonesia pada bulan November menjadi sorotan dan kemungkinan nilainya stabil sama seperti bulan sebelumnya sehingga tidak terlalu berpengaruh ke pergerakan rupiah.

Oleh sebab itu, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Senin, 2 Desember berpotensi melemah terhadap dolar AS ke arah Rp15.900 dengan potensi support di kisaran Rp15.820.