Bagikan:

JAKARTA - Menjelang bulan puasa Ramadan tahun 2021 atau 1442 Hijriah, PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya memastikan pasokan listrik tetap aman. Sebanyak 2371 personil disiagakan, berikut perlengkapan kelistrikan dan armadanya.  

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan bahwa listrik di Jakarta masih dalam kondisi cukup melihat beban puncak yang pernah dicapai di Jakarta maupun beban puncak saat Ramadan tahun lalu.

Kata Doddy, Jakarta disuplai dari 6 subsistem kelistrikan dengan total kapasitas 10.315 Mega Watt (MW) yang disalurkan melalui 59 gardu induk 150 kilo Volt (kV) dan 20 kV. Beban puncak listrik yang pernah dicapai yaitu 4.938 MW pada tahun 2020. Sedangkan, beban puncak listrik saat Ramadan di tahun 2020 lalu saat siang yaitu 3.814 MW dan malam 3.680 MW.

Lebih lanjut, Doddy berujar siaga pasokan listrik di PLN UID Jakarta Raya didukung dengan kekuatan 2371 personel siaga, 16 Posko Siaga, 6 unit mobil deteksi, 17 unit gardu bergerak, 4 unit kabel bergerak, 6 unit Uninterruptable Power Supply (UPS), dan 20 unit Power Bank PLN.

"Kami pastikan seluruh pasukan dan peralatan dalam kondisi siap operasi, petugas tetap memperhatikan protokol kesehatan selama bertugas," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Senin, 12 April.

Kata Doddy, selain masjid-masjid yang digunakan untuk ibadah selama Ramadan, Rumah Sakit dan infrastruktur pendukung pemulihan COVID-19 juga tetap menjadi pantauan utama.

Selain itu, lanjut Doddy, PLN juga memantau kelistrikan di rumah masyarakat agar masyarakat bisa beribadah dari rumah dengan nyaman.

"PLN juga mempunyai promo dalam rangka menyambut Ramadan yaitu Ramadan Peduli dan Ramadan Berkah dengan penawaran harga spesial untuk berbagai jenis layanan PLN yang melibatkan program bantuan sosial sebagai nilai tambah dengan skema bundling layanan tambah daya dan Renewable Energy Certificate (REC) serta diskon tambah daya khusus rumah ibadah," ucapnya.