Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan upaya strategis untuk mereduksi emisi salah satunya melalui pengurangan gas buang methana dari seluruh lini operasional perusahaan.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero), Salyadi Dariah Saputra menjelaskan pengurangan gas buang methana ini masuk dalam salah satu fokus keberlanjutan Pertamina, yaitu addressing climate change.

"Upaya pengurangan gas methana ini dilakukan oleh Pertamina melalui surat dukungan terhadap Zero Routine Flaring Initiative (ZRF)," ujar Salyadi dalam COP 29 yang dikutip Sabtu, 16 November.

Ia menegaskan, Pertamina telah berkomitmen untuk mencapai zero routine flaring pada tahun 2030, dengan target pengurangan emisi metana sebesar 40 persen dari baseline 2021.

Pertamina telah bekerja sama dengan organisasi internasional utama, termasuk, Japan Oil, Gas, and Metals Corporation (Jogmec) dan anggota Dewan Perminyakan ASEAN. Kolaborasi dengan USAID dan penyedia teknologi seperti Honeywell juga telah meningkatkan upaya pemantauan dan pengurangan emisi metana. Selain itu, Pertamina bekerja sama dengan Petronas dan PTTEP dalam Oil and Gas Methane Partnership 2.0 (OGMP2.0) serta Methane Leadership Program. Studi bersama dengan JOGMEC di lapangan Donggi Matindok dan JOB Tomori fokus pada kuantifikasi, pelaporan, serta pengurangan flaring secara presisi.

"Untuk mencapai hasil yang bermakna dan berkelanjutan, kami harus bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas global," ujar Salyadi.

Dok. Pertamina