Adapun dalam kunjungan tersebut, Erick turut membawa Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria.
Erick mengatakan sejauh ini Indonesia sudah mampu menekan biaya logistik hingga 13 hingga 14 persen. Namun, sambung Erick, angka tersebut masih tinggi dibanding negara-negara lain.
“Karena itu, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk mendukung program swasembada pangan, energi, dan hilirisasi, maka hari ini saya melanjutkan koordinasi dengan Menteri Perhubungan agar biaya itu bisa ditekan lagi,” ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober.
Erick mengatakan kemajuan yang dicapai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang transportasi, seperti InJourney Airports, merger Pelindo, KAI, hingga Jasa Marga, pihaknya optimistis biaya logistik nasional bisa terus dikurangi secara bertahap.
“Kami juga ingin meningkatkan integrasi moda transportasi dan infrastruktur pendukungnya sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kunjungan baik wisatawan lokal maupun internasional,” ucapnya.
Selain itu, Erick mengatakan menjelang liburan akhir tahun 2024, Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan memiliki best practices untuk mengantisipasi lonjakan wisata di libur Natal dan tahun baru.
“Artinya, best practise telah kami lakukan, kini tinggal terus memperbaiki hal-hal kecil, seperti kebersihan, kelancaran, dan ketertiban sehingga tidak terjadi penumpukan atau kerumunan. Hal itu yang perlu terus kita antisipasi. Jika infrastruktur, menurut saya, sudah siap dan lebih rapi sehingga masyarakat bisa berlibur dengan lancar dan nyaman,” jelasnya.
VOIR éGALEMENT:
Erick menjelaskan Kementerian BUMN dan Perhubungan sepakat untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan terus memangkas praktik-praktik pemborosan dan korupsi di sektor transportasi.
“Kami masing-masing punya tupoksi untuk memangkas pemborosan agar lebih efisien, serta korupsi sehingga pelayanan terhadap masyarakat atau pengguna jasa transportasi tetap optimal,” jelasnya.