Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait perintah Presiden Prabowo Subianto dalam penggunaan kendaraan dalam negeri buatan PT Pindad untuk para menteri Kabinet Merah Putih dan pejabat setara menteri.

Seperti diketahui, saat ini mobil dinas yang digunakan para menteri untuk operasional adalah Toyota Alphard.

Erick mengungkapkan sejauh ini Pindad telah menyiapkan sesuai dengan pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kurang lebih 4.600 kendaraan jenis Maung Garuda selama 2 tahun ke depan.

”Alokasi produksinya di situ. Apakah ada tambahan order kementerian kembali tanya ke Dirut Pindad, agar ini line of production-nya ini untuk diproyeksikan jangan sampai nanti jadi isu yang lain,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober.

Lebih lanjut, Erick mengaku, Kementerian BUMN juga dalam kapasitas mendorong peningkatan penggunaan barang dalam negeri.

“Kami mendukung bagaimana produksi dalam negeri harus ditingkatkan. Pasti ada tahapannya nggak bisa harus hari ini, line produksinya harus ditata. Dirut pindad yang tahu itu,” sebutnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengaku pihaknya sanggup memproduksi Maung untuk digunakan sebagai kendaraan operasional para menteri Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Adapun penggunaan Maung sebagai kendaraan operasional menteri merupakan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto.

“Apabila presiden sudah menginstruksikan hal tersebut, Pindad harus sanggup. Karena arahan tersebut tentunya tidak lepas dari dukungan dari segi fasilitas produksi hingga infrastruktur pendukung,” katanya dalam keterangan resmi, Senin, 28 Oktober.

Pindad, sambung Abraham, sangat mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menunjukkan adanya komitmen kuat untuk memberdayakan dan menggunakan produk dalam negeri, serta ke depannya memiliki industri otomotif sendiri yang mandiri.

“Ini merupakan suatu arahan yang luar biasa dan tindakan yang nyata dari Bapak Presiden Prabowo Subianto terhadap keberpihakan industri dalam negeri dengan memberikan kesempatan untuk kami PT Pindad sehingga kita punya industri mobil atau otomotif,” tutur Abraham.

Lebih lanjut, Abraham menyampaikan bahwa Pindad saat ini masih menunggu tindak lanjut dari arahan tersebut.

“Karena ini berkaitan juga dengan proses pengadaan dari masing-masing Kementerian dan instansi,” jelasnya.