JAKARTA - Perusahaan pelat merah produsen pupuk, PT Pupuk Indonesia (Persero), mendapat arahan khusus untuk mendukung misi Presiden Prabowo Subiato mewujudkan Indonesia swasembada pangan.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkap dalam rangka mencapai targer swasembada pangan, pihaknya diminta untuk menjamin ketersediaan pupuk baik subsidi maupun non-subsidi.
Termasuk, sambung Rahmad, memastikan penyaluran pupuk subsidi bisa tepat sasaran dan sesuai aturan melalui platform digital yang dimiliki Pupuk Indonesia.
“Sudah pasti diminta untuk menjamin ketersediaan pupuk, mendukung seluruh upaya pemerintah mencapai ketahanan pangan. Pupuk subsidinya tentu kita salurkan sesuai dengan aturan,” kata Rahmad saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 23 Oktober.
Selain itu, Rahmad juga menekankan akan mendukung program-program pemerintah. Mulai dari ketersediaan pukuk, distribusi hingga digitalisasi. Dia bilang Pupuk Indonesia sedang berkoordinasi mengenai hal tersebut dengan kementerian terkait.
“Kemudian juga nanti ada program-program perluasan, kita juga akan dukung. Kita dari sisi produksi siap, sisi distribusi siap, digitalisasi siap. Ini sedang koordinasi antara banyak Kementerian,” ujarnya.
Di samping itu, Rahmad mengungkapkan, kapasitas produksi Pupuk Indonesia sendiri mencapai mencapai 14 juta ton per tahun. Rinciannya terdiri atas produksi pupuk urea dan NPK.
“Apapun yang dibutuhkan pemerintah untuk swasembada pangan, kita siap mendukung,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden RI bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden RI.
Dalam pidatonya seusai pelantikan, Prabowo mencanangkan Indonesia mampu swasembada pangan.
Dalam pemerintahannya lima tahun mendatang, Prabowo menargetkan Indonesia mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat masyarakat.
“Saya sudah mempelajari bersama pakar yang membantu saya, saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” kata Prabowo di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober.
BACA JUGA:
Prabowo menilai, ke depan Indonesia tidak boleh selalu bergantung pada impor bahan atau sumber makanan dari luar negeri.
“Dalam krisis, dalam keadaan genting, tidak ada yg akan mengizinkan barang mereka untuk kita beli. Krena itu, tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan,” lanjut Prabowo disambut tepuk tangan.