JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menyampaikan dirinya akan melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk merumuskan strategi kedepannya untuk dapat menjalankan amanah yang diberikan oleh Presiden Prabowo.
"Tentu untuk 100 hari ke depan kita akan menjalankan apa yang merupakan kebijakan dari Pak Menteri, Pak Budi Santoso baik itu untuk perdagangan dalam negeri, luar negeri, dan bagaimana kita bisa meningkatkan UMK," ujarnya usai Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang berlangsung di Kementerian Perdagangan, Selasa, 22 Oktober.
Roro mengatakan akan rapat bersama dahulu dengan Menteri Perdagangan, untuk mengetahui tugas apa saja ke depannya yang akan dikerjakan sehingga terdapat sinergitas dan kolaborasi yang muncul.
"Nah, itu sudah beliau sampaikan waktu serah terima jabatan kemarin. Yang pertama yang harus saya lakukan adalah rapat dengan Pak Menteri agar kita jelas nanti apa yang harus saya kerjakan dan apa yang beliau kerjakan agar sinergitas dan kolaborasi itu muncul dengan baik," ujarnya.
Roro menjelaskan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia, didukung oleh berbagai sektor yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Mengingat adanya bonus demografi, penting untuk meningkatkan produktivitas agar potensi tersebut dapat terwujud.
"Perdagangan itu ada dua komponen, ada yang dalam negeri, ada yang luar negeri. Dalam negeri tentu bagaimana kemarin juga Bapak Presiden menyampaikan komoditas kita baik itu pangan, industri, itu harus bisa berdaya saing dengan ekonomi global," ucapnya.
Sementara itu, Roro menyampaikan jika berkaitan dengan kerja sama luar negeri, Ia akan melanjutkan berbagai kerjasama bilateral Indonesia dengan beberapa negara, yang sebelumnya telah dijalankan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) periode 2019-2024 Jerry Sambuaga.
BACA JUGA:
"Kedua berkaitan mengenai kerjasama luar negeri, Pak Jerry Sambuaga, yang merupakan mantan Wamendag, juga telah menjalankan berbagai macam kerja sama bilateral. Melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA, yang berjalan, yang sudah berjalan di beberapa negara dan juga yang masih pending di beberapa negara," katanya.
Menurutnya bahwa dirinya akan mampu menyelesaikan kerja sama bilateral tersebut lantaran pernah menjadi Ketua Bilateral antara Indonesia dengan Peru.
"Kebetulan saya juga kemarin sempat memimpin sebagai ketua bilateral antara Indonesia dan Peru, salah satu yang kita bahas juga tentang CEPA. Jadi, mudah-mudahan kalau misalnya nanti teridentifikasi, ada beberapa negara yang harus kita percepat, kita akan lakukan," pungkasnya.