Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) ungkapkan kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan III 2024 tetap terjaga dan berada pada fase ekspansi yaitu tecermin dari Prompt Manufacturing Index-BI (PMI-BI) triwulan III 2024 sebesar 51,54 persen.

Namun lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya di 51,97 persen.

Untuk diketahui, jika Indeks di atas 50 menandakan industri manufaktur sedang dalam fase ekspansi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan jika berdasarkan komponen pembentuknya, sebagian komponen berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada Volume Persediaan Barang Jadi, diikuti Volume Produksi dan Volume Total Pesanan.

"Komponen Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input dan Penggunaan Tenaga Kerja mencatatkan kontraksi," jelasnya dalam keterangannya, Kamis, 17 Oktober.

Ramdan menyampaikan, jika berdasarkan Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar Sub-LU berada pada fase ekspansi dan menopang kinerja PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada Industri Pengolahan Tembakau diikuti Industi Barang Galian Bukan Logam, serta Industri Mesin dan Perlengkapan.

Perkembangan tersebut sejalan dengan kinerja kegiatan LU Industri Pengolahan berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang tetap tumbuh dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,38 persen.

Dia menyampaikan pada triwulan IV 2024, kinerja LU Industri Pengolahan diprakirakan tetap terjaga yang tecermin dari PMI-BI sebesar 51,13 persen.

Menurutnya, jika berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Produksi, diikuti Volume Total Pesanan dan Volume Persediaan Barang Jadi.

"Mayoritas Sub-LU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Mesin dan Perlengkapan, diikuti Industri Barang Galian Bukan Logam dan Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik," pungkasnya.