Bagikan:

SERANG - Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono mengungkapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen merupakan target selama lima tahun pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan untuk mencapainya diperlukan waktu secara bertahap dan memiliki mesin pertumbuhan ekonomi baru.

"Delapan persen itu kan enggak tahun depan, itu 8 persen adalah target dari pemerintahan Pak Prabowo, itu 5 tahun, jadi kita tahulah target itu tidak mungkin bisa dilakukan langsung dari 5,11 persen saat ini tiba-tiba naik 3 persen ekonomi growthnya kan. Nah apakah kita akan mencapai target-target lebih tinggi dari 5,2 persen di APBN 2025 kembali lagi yang saya katakan tadi Biarlah kami dengan Pak Prabowo bekerja, yang penting kan kita sudah punya landasan yang sangat baik," kata Thomas dalam media gathering Kementerian Keuangan 2024, Rabu, 25 September.

Meski demikian, Thomas menyampaikan tidak mungkin dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang diinginkan tanpa memiliki sumber pendapatan yang baru dan hal tersebut menjadi salah satu PR dari kinerja kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mencari hal tersebut.

"Enggak mungkin kita mencapai angka-angka yang lebih tinggi dari yang sudah dicanangkan kalau kita tidak mencari growth engine yang baru. Nah growth engine yang baru itu apa, itulah menjadi PR besar dari kabinet Pak Prabowo yang akan datang," ujarnya.

Thomas menyampaikan saat ini pemerintah juga tengah mendalami sumber pertumbuhan ekonomi baru di hampir keseluruhan sektor perekonomian salah satunya mengembangkan hilirisasinya.

"Hampir semua sektor itu sedang didalami, hilirisasi kan sudah berkali-kali dibilang akan dilanjutkan justru akan diperdalam melalui komoditas-komoditas mining yang lain. Tapi kan kita tahu kalau kita hanya melihat ke sektor tersebut juga tidak mungkin," ucapnya.

Thomas menilai, ekonomi Indonesia sangat bergantung pada konsumsi masyarakat sehingga untuk mendorong hal tersebut diperlukan investasi-investasi baru di sektor-sektor lainnya untuk mendorong konsumsi.

"Pak Prabowo sering bercerita mengenai energy transitions Tapi juga yang tadi kita paparkan tadi kan dampaknya luas tapi kita juga harus mencari, melihat sektor-sektor lain yang tentunya memberikan employment yang baik ya Itu juga menjadi sesuatu tantangan tapi sesuatu acuan juga lah ke depannya," tuturnya.

"Poinnya sekali lagi 8 persen itu tidak overnight, itu suatu target yang akan diminta oleh Presiden Prabowo di dalam kabinet yang baru," tambahnya.