NUSA DUA - Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste, East Asia dan Pacific World Bank, Carolyn Turk menyampaikan di saat stabilitas sektor pangan global terganggu akibat perubahan iklim, pentingnya untuk melakukan investasi dalam mendorong produktivitas pertanian.
Menurut Carolyn investasi bisa mengurangi dampak kerugian dan membuka peluang dalam meningkatkan produksi dengan membangun ragam infrastruktur dengan teknologi modern dan infrastruktur penunjang lainnya.
"Penting untuk berinvestasi pada pendorong produktivitas pertanian. Kami telah menyarankan bahwa penelitian dan penyuluhan merupakan bidang yang penting untuk diperhatikan," katanya dalam acara Indonesia International Rice Conference yang digelar di Nusa Dua, Bali, dikutip Jumat, 19 September.
Carolyn menyampaikan bahwa pihaknya membuka pintu kepada negara-negara yang ingin memperoleh pendanaan untuk berinvestasi di sektor pertanian dan menawarkan teknologi Climate Smart Agricuture (CSA) yang diklaim sukses diadopsi di Indonesia.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, CSA telah diuji coba di 10 Provinsi di Indonesia yang hasilnya terdapat peningkatan produktivitas sebesar 20 persen sehingga berhasil meningkatkan pendapatan petani dan menurunkan emisi metana rata-rata sebesar 37 persen.
"Kami ingin membantu pemerintah menggalang dana bagi sektor pertanian sebanyak mungkin, dan memanfaatkan teknologi baru demi mendorong pertumbuhan produktivitas di sektor pertanian," tuturnya.
Selain itu, Carolyn mengingatkan bahwa sektor pertanian dihantui sejumlah tantangan di masa mendatang, khususnya di komoditas beras sehingga memerlukan kolaborasi, inovasi, dan komitmen berkelanjutan yang kuat.