Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan PLN Indonesia Power (PLN IP) menandatangani Head of Terms (HoT) Perjanjian Pembelian Hidrogen Hijau bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) dan ACWA Power dalam agenda Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024.

Adapun dalam kolaborasi ini Pupuk Indonesia akan bertindak sebagai off-taker hidrogen hijau yang diproduksi oleh Project Company's Hydrogen Plant dari Joint Development Agreement (JDA) bersama ACWA Power dan PLN.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyampaikan, kolaborasi strategis ini akan memastikan ketersediaan pasokan hidrogen hijau sebagai bahan baku utama produksi amonia hijau.

"Amonia hijau inilah yang selanjutnya dapat dimanfaatkan Pupuk Indonesia dalam produksi pupuk urea dan NPK, sehingga mendukung keberlangsungan pasokan bahan baku industri pupuk nasional," ujarnya dalam keterangan kepada media, Selas, 17 September.

Direktur Gas & BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto menjelaskan hidrogen hijau merupakan salah satu energi baru yang penting dalam mencapai target transisi energi. Saat ini, PLN memproduksi sekitar 203 ton hidrogen hijau per tahun dari 22 instalasi hidrogen yang didukung oleh Renewable Energy Certificate (REC) serta sumber panas bumi.

Dia juga memaparkan bahwa PLN EPI akan segera memulai pembangunan fasilitas hidrogen hijau dan pabrik amonia hijau di Jawa Timur, yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2026-2027. Proyek ini diperkirakan dapat memproduksi 15 kilo tonnes per annum (ktpa) hidrogen hijau yang dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan industri, seperti produksi pupuk ramah lingkungan.

“Hidrogen hijau dan amonia hijau yang kami hasilkan akan mendukung sektor industri yang lebih bersih di Indonesia, serta memainkan peran kunci dalam upaya dekarbonisasi,” tandasnya.