Bagikan:

JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyampaikan Surplus perdagangan Indonesia pada bulan Agustus 2024 diperkirakan meningkat menjadi 2,29 miliar dolar AS dari surplus bulan Juli yang tercatat 472 juta dolar AS.

"Peningkatan surplus perdagangan dipengaruhi oleh kinerja ekspor bulanan yang meningkat dan diikuti oleh pelemahan kinerja impor," ujarnya dalam keterangannya, Selasa, 17 September.

Josua menyampaikan kinerja ekspor pada bulan Agustus 2024 diperkirakan tumbuh 3,08 persen (mtm), yang didorong oleh peningkatan harga komoditas, terutama batubara dan CPO.

Adapun total impor batubara Tiongkok naik 3 persen di bulan Agustus karena permintaan Tiongkok yang masih solid. Selain itu, harga CPO dalam USD meningkat di bulan Agustus, didukung oleh penguatan mata uang MYR.

Secara tahunan, kinerja ekspor diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,20 persen (yoy), atau melambat dari 6,46 persen (yoy) pada bulan Juli 2024, yang mencerminkan normalisasi harga komoditas yang sedang berlangsung dan pelemahan pertumbuhan ekonomi global.

Josua menyampaikan kinerja impor Indonesia diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 5,07 persen (mom) di bulan Agustus 2024, sementara secara tahunan, aktivitas impor diperkirakan akan meningkat 9,30 persen (yoy), melambat dari 11,07 persen (yoy).

"Kontraksi bulanan terutama disebabkan oleh kinerja yang lebih lemah di sektor manufaktur. Sementara itu, moderasi pertumbuhan tahunan sejalan dengan tren pelemahan aktivitas ekonomi global," ujarnya.