Bagikan:

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menandatangani perubahan master restructuring agreement (MRA) dengan sejumlah bank pada hari ini, Jumat, 6 September. Melalui perjanjian ini, total pinjaman Waskita Karya yang mendapat keringanan sejumlah Rp26,3 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, restrukturisasi sejatinya merupakan upaya perbaikan kinerja Waskita.

"Saya mau ucapkan terima kasih pada bank yang mensupport, kita bisa lihat tadi tidak hanya bank bumn, swasta, bahkan internasional masih percaya bahwa kinerja kami di KBUMN lebih baik," ujarnya dalam sambutannya pada konferensi pers di Jakarta, Jumat, 6 September.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho mengatakan, pinjaman yang direstrukturisasi adalah sebesar 100 persen dari pinjaman bank.

"Untuk hari ini kita tandatangani total 100 persen dari seluruh yang sudah menandatangani MRA ini. Jadi total sekitar Rp26,3 triliun kita udah tandatangani hari ini," sambung Hanugroho.

Ia menambahkan, saat ini masih terdapat 4 seri obligasi yang tengah dalam proses restrukturisasi dengan 1 seri di antaranya memiliki nilai Rp1,3 triliun dab belum diselesaikan.

Pada kesempatan yang sama pula, Waskita Karya juga berhasil mendapat persetujuan terkait Pokok Perubahan Perjanjian fasilitas Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) yang dilakukan oleh lima kreditur perbankan dengan nilai outstanding sebesar Rp5,2 triliun.

Hanugroho mengatakan, perusahaan menargetkan restrukturisasi mulai efektif pada September 2024. Setelah restrukturisasi efektif, artinya perusahaan bisa mendapatkan kestabilan finansial yang lebih kuat.

“Kami berharap setelah penandatanganan itu dilakukan, perseroan dapat mencapai kestabilan keuangan dan dapat fokus melanjutkan program transformasi. Hal ini demi mewujudkan fundamental yang kuat dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” kata dia.

Dirinya menambahkan, persetujuan restrukturisasi perusahaan menjadi titik penting dalam akselerasi laju penyehatan perseroan. Dengan begitu, Waskita Karya dapat fokus menyelesaikan proyek-proyek yang saat ini tengah dikerjakan.

Waskita Karya, jelasnya, merupakan perusahaan kontraktor yang sudah lama berkontribusi signifikan terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, perseroan telah menyelesaikan pembangunan 118 gedung, 47 jalan tol, 20 jalan nasional, 16 jembatan, 12 bendungan, setrta 24 infrastruktur lainnya.