Bagikan:

JAKARTA - Adik mendiang ekonom senior Faisal Basri, Ramdan Malik mengungkapkan kegiatan Faisal Basri sebelum meninggal dunia.

Kakaknya itu sempat menghadiri undangan dari para petani di Dairi, Sumatera Utara, pada Rabu pekan lalu.

"Jadi gini, abang itu diundang sama petani Dairi dari Sumatera, itu kegiatannya hari Rabu pekan lalu. Terus cerita abang sendiri ketika saya besuk hari Senin itu naik mobil tidak ber-AC, buka jendela selama 6 jam perjalanan Dairi itu," jelasnya di Rumah duka, Kamis, 5 September.

Ramdan menyampaikan sempat bertanya pada kakaknya apakah makan duren disana lantaran ada festival duren.

"Terus saya tanya, "Makan duren?", karena dia penggemar duren, 'Ada festival duren dan, banyak makannya'," jelasnya.

Ramdan menjelaskan, sepulang dari acara tersebut kondisi kesehatan Faisal menurun drastis, dan awalnya Faisal Basri enggan untuk berobat ke rumah sakit.

Kemudian hari Senin kemarin kondisinya semakin turun hingga akhirnya diajak putrinya untuk ke rumah sakit.

"Terus pulang hari Sabtu udah lemas tapi enggak mau ke dokter, abang saya agak malas kalau ke dokter kalau enggak sakit sekali. Terus hari Senin mukanya agak laen keringat dingin, lalu dirayu putri satu-satunya Nabila, anak tengah, bilang 'Ayo ayah ke dokter' baru mau ke dokter. Kita bawa ke RS Mayapada Kuningan. Lalu ada ada dokter jantung mendeteksi kemungkinan jantung," ujarnya.

Ramdan menjelaskan, kondisi gula darah dan ginjal Faisal Basri belum stabil, sehingga masuk ruang ICU terlebih dahulu dan sebenarnya sempat membaik pada Rabu malam.

Akan tetapi, kesehatannya turun lagi dan masuk masa kritis hingga akhirnya meninggal dunia.

"Semalam itu seharusnya sudah mulai membaik sudah mulai stabil. Hari ini rencana mau kateter jam 7.30 pagi. Saya sudah bersiap mau ke sana tapi ternyata subuh tadi sudah tidak ada, keluarga sempat menunggu dua jam masa emergency-nya. Sempat kateter dan dipasang ring satu tapi tidak bisa diselamatkan lagi. Begitu kondisinya secara medis," katanya.

Ramdan mengatakan, jenazah kakaknya akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 5 September.

"Rencana bada asar di Menteng Pulo, di timpa di makam ayah yang sudah meninggal tahun 81 (1981)," kata.

Ramdan menyebut pihak keluarga masih akan menunggu anak sulung Faisal Basri yang sedang dalam perjalanan ke Jakarta dari Bangkok, Thailand.

"Bada Asar, karena masing menunggu sulungnya dari bangkok gitu ya. mungkin sekitar jam 12 baru datang, anak sulungnya," jelasnya.