Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menaruh perhatian terhadap masalah stunting di Tanah Air.

Karena itu, ia meminta Yayasan BUMN untuk membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan tersebut.

Berdasarkan data yang didapatnya, Erick mengatakan pada tahun 2020, sebanyak 149 juta anak di dunia mengalami stunting, dan 6,3 juta di antaranya adalah anak-anak Indonesia.

“Dampak stunting ini akan dipikul anak-anak tersebut seumur hidup. Oleh karena itu, demi melahirkan generasi yang lebih baik dan mencapai Indonesia Emas 2045, masalah stunting ini perlu mendapatkan perhatian khusus,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 29 Agustus.

Menurut Erick, hal tersebut dapat dilakukan dengan menjadikan pusat pelayanan terpadu (posyandu) sebagai tempat tumbuh kembang anak untuk mengatasi isu kesehatan ibu dan anak, terutama masalah stunting.

“Saya yakin bahwa penanganan stunting dapat dilakukan secara efektif dengan mengoptimalkan peran posyandu dan sistem pendukung lainnya,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Erick mendatangi langsung salah satu posyandu di wilayah RW 03 Pegangsaan Dua, Jakarta Utara.

Ia pun meminta Yayasan BUMN untuk segera menjadikan program ‘Ruang Tumbuh’ sebagai progam unggulan (quick win).

Erick juga meminta Yayasan BUMN untuk mengajak para ahli gizi, parenting, tumbuh kembang anak, tata ruang, serta fasilitator pelatihan dan monitoring gizi untuk berkolaborasi dalam merumuskan program yang tepat dan dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.

“Dengan pendekatan holistik, posyandu dapat berfungsi sebagai pusat tumbuh kembang anak, orang tua, serta para kader posyandu,” ucapnya.

Dia mengatakan melalui program Ruang Tumbuh, Yayasan BUMN berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.

“Yayasan BUMN berkomitmen untuk ikut mengoptimalkan fungsi dan peran posyandu sebagai pusat tumbuh kembang anak,” imbuh Erick.

Sekadar informasi, melalui program pilot ‘Ruang Tumbuh’ di wilayah di Jakarta yaitu wilayah Kelapa Gading dan Gandaria Selatan, dengan desain yang disesuaikan dengan arahan Menteri BUMN.

Program ini melibatkan berbagai kolaborator, termasuk Parentalk, Sahabat Gizi, Jak Sehat, Edukazi, Pulpa 1000 Days Funds, serta didukung oleh Temasek Foundation, Mind.id, dan Arummi.

Program ‘Ruang Tumbuh’ diyakini dapat menjadi model dalam penanganan stunting secara holistik dan kolaboratif, serta menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di berbagai daerah di Indonesia.

Dengan semangat kolaborasi, Yayasan BUMN bersama para mitranya terus berupaya menciptakan dampak positif bagi generasi mendatang.