Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku kaget mendapat data bahwa remaja Indonesia banyak yang mengalami masalah kesehatan mental. Bahkan, kata Erick, sebanyak 61 persen remaja di Indonesia pernah punya keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

Hal ini diungkapkan Erick dihadapan para anak muda pelaku usaha rintisan atau startup dalam acara Grand Final Pitch Pikiran Terbaik Negeri oleh Yayasan BUMN, di Ciputra Artpreneur, Ciputra World Jakarta, Minggu, 25 Agustus.

“Waktu saya diakusi dengan tim saya untuk siapin slide, ini benar ya 61 persen remaja Indonesia pernah alami pemikiran untuk bunuh diri? Saya terus terang kaget-kaget gitu,” kata Erick.

Ketika mendapat data tersebut, Erick mengaku sempat mempertanyakan kebenaran data tersebut kepada timnya. Namun, dijawab kalau data tersebut valid.

"Saya bilang datanya salah. ‘Enggak pak’ katanya, ini datanya valid. Satu dari tiga remaja mengalami isu mental,” ucapnya.

Mengacu pada data Indonesia National Adolescent Mental Health, Erick menampilkan data kasus bunuh diri di Indonesia diperkirakan jauh lebih besar dari yang dilaporkan. Tingkat palaporannya hanya sekitar 30 persen.

Erick bilang masalah ini menjadi isu yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak. Dia bilang semua pihak bersama-sama hadir memberikan solusi atas permasalahan ini.

“Lalu, kasus bunuh diri ini yang realitas hari ini ya tidak banyak, yang tertulis, terdata, ini kan isu. Isu yang akhirnya apa? Ya kita semua harus hadir,” tegasnya.

Karena itu, Erick ingin Yayasan BUMN juga ikut fokus pada isu kesehatan ibu dan anak, termasuk kesehatan mental.

“Kalau kita lihat memang hari ini yayasan coba dengan melihat berbagai problem yang ada, kita coba mau fokus yaitu satu di masalah kesehatan ibu dan anak, kesehatan mental,” jelasnya.