Bagikan:

JAKARTA - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melaporkan adanya peningkatan cadangan batu bara.

Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya melakukan audit cadangan dan terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan sebelumnya.

Dari sisi cadangan per Desember 2023 dibandingkan di akhir Desember 2023, terdapat peningkatan sebesar 30 persen.

“Yang data terdahulu, reserve kita ada di angka 281 juta, sekarang naik sebesar 93 juta menjadi 375 juta ton,” ujarnya dalam Public Expose, Rabu, 28 Agustus.

Sementara dari sisi, sumber daya, ITMG mencatat peningkatan sebesar 60 persen. Data sebelumnya menunjukkan sumber daya yang tercatat sebesar 1,3 miliar ton dan mengalami peningkatan sebesar 800 juta ton menjadi 2,13 miliar ton.

Sementara pada semester I 2024, ITMG memproduksi batu bara sebesar 9,3 juta ton atau tumbuh 14 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar 8,2 juta ton.

Sementara itu, volume penjualan tercatat sebesar 10,8 juta ton, meningkat 9 persen dibanding kurun waktu yang sama pada periode tahun sebelumnya. ITMG juga membukukan laba bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024 sebesar 129 juta dolar AS dan mempertahankan neraca keuangan yang sehat dengan posisi kas tetap kuat di angka 877 juta dolar AS.

“Melihat capaian di paruh pertama 2024 dan komitmen kami terhadap operasional yang efisien dan berkelanjutan, kami optimistis dapat meraih target produksi 2024 sebesar 19,5-20,2 juta ton dari 6 tambang yang kami operasikan saat ini sebagai value contributor bagi para pemangku kepentingan,” beber Mulianto.

Lebih jauh, kemampuan untuk melakukan coal blending yang baik juga memberikan keuntungan bagi ITMG, yaitu fleksibilitas untuk memenuhi permintaan batu bara dari berbagai negara serta nilai jual produk yang optimal.

Dari sisi penjualan, Tiongkok masih menjadi pasar utama ITMG yang diikuti oleh konsumen dalam negeri dengan proporsi yang cukup besar.

“Melihat ke depan, ITMG optimis terhadap prospek permintaan batu bara yang tetap tinggi di semester kedua tahun 2024, didukung oleh permintaan kuat dari Tiongkok dan India,” pungkasnya.