Bagikan:

JAKARTA - Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, target pembiayaan investasi BUMN dan BLU capai Rp59,5 triliun. Angka tersebut turun 3,8 persen jika dibandingkan dengan outlook tahun 2024 yaitu Rp 61,9 triliun.

Melansir data Buku II Nota Keuangan 2025, BUMN dan BLU memiliki peran penting dalam perekonomian nasional dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai inisiatif, seperti investasi, penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, pengembangan infrastruktur, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sebagai agen pembangunan.

Selain itu, BUMN dan BLU sebagai badan usaha juga diharapkan menjadi value creator dengan terus memberikan kontribusi positif bagi negara untuk mendukung perekonomian yang sejalan dengan berbagai program pembangunan.

Oleh karena itu, upaya optimalisasi peran BUMN dan BLU dalam mendukung pembangunan dan meningkatkan value creation di sektor terkait perlu terus dilakukan melalui pemantauan kinerja BUMN dan BLU.

Berbagai upaya untuk perbaikan dan peningkatan terhadap pengelolaan BUMN dan BLU telah dan akan terus dilakukan, antara lain dengan sinkronisasi pendanaan BUMN dan BLU yang berasal dari APBN melalui investasi Pemerintah.

Adapun, target pembiayaan investasi pada tahun 2025 sebesar Rp154,5 triliun atau meningkat jika dibandingkan dengan outlook pembiayaan investasi tahun 2024 yaitu Rp92,0 triliun.

Pembiayaan investasi tahun depan didominasi oleh pembiayaan investasi lainnya yang terdiri dari pembiayaan Pendidikan sebesar Rp55 triliun dan cadangan pembiayaan investasi sebesar Rp19,5 triliun. Maka total pembiayaan investasi lainnya di 2025 sebesar Rp 74,4 triliun.

Selanjutnya, investasi Pemerintah oleh BUN (Non-Permanen) tahun 2025 sebesar Rp18,8 triliun Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan outlook tahun ini yaitu Rp13,7 triliun. Dan investasi kepada Organisasi/LKI/Badan Usaha Internasional pada 2025 sebesar Rp1,8 triliun atau lebih rendah jika dibandingkan dengan outlook tahun 2024 yaitu Rp2 triliun.

Kemudian,target pembiayaan investasi BUMN dan BLU tahun 2025 justru menurun menjadi Rp59,5 triliun. Angka tersebut turun 3,8 persen jika dibandingkan dengan outlook tahun ini yaitu Rp61,9 triliun.

Pemerintah terus berperan aktif dan memberikan dukungan fiskal untuk memperkuat peran Pembiayaan Investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Pembiayaan Investasi dilakukan untuk mendukung penciptaan nilai BUMN.

Pemberian PMN kepada BUMN sebagai agent of development dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan kemampuan BUMN untuk meningkatkan leverage, sehat secara finansial dan mampu menyiapkan operasional proyek dengan baik.