JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar acara Festival Merdeka di Taman PUPR, Jakarta, pada hari ini.
Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan soal kualitas air minum di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang sedang dalam tahap pengecekan Sucofindo.
"Insyaallah dan alhamdulillah dari Succofindo sudah memberikan kode. Saya ingin kualitas air minum di IKN lebih baik daripada kualitas air kemasan," ujar Basuki di Taman Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 20 Agustus.
Basuki berharap, Nephelometric Turbidity Unit (NTU) atau tingkat kekeruhan air di IKN bisa berada jauh di bawah angka 1. Artinya, kualitas air di IKN bisa melampaui batas ambang yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Dan sekarang NTU-nya sudah jauh di bawah 1. Kalau Kepmenkes (Keputusan Menteri Kesehatan) NTU di (angka) 3 boleh diminum. Tapi, di IKN insyaallah sudah di bawah 1," kata dia.
"Jadi, insyaallah (air di IKN) akan lebih baik,' sambungnya.
Di samping itu, Basuki menuturkan bahwa saat ini proses pengurasan air oleh pihak Moya sedang berlangsung.
BACA JUGA:
"Untuk mendesain, membangun dan mengoperasikan seluruh SPAM dari IPA sampai dengan reservoir kepada tap water kami belum ada pengalaman. Saya minta cari orang, dapatlah kami dibantu CSR-nya oleh Moya. Sekarang sudah lagi terus dikuras terus," jelas Basuki.
Dengan demikian, Basuki mengeklaim bahwa hidup di IKN akan memperpanjang usia hidup hingga 10 tahun. Sebab, tingkat polusi udaranya nol dan airnya bagus.
"Environment untuk bekerja mungkin hanya 5 menit dari rumah ke kantor. Jadi sangat sehat, khususnya untuk anak-anak. Anak-anak kami sekarang di Jakarta ini rentan penyakit karena polusinya yang sudah tinggi sekali," imbuhnya.