JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal Ibu Kota Nusantara (IKN) pada peringatan HUT ke-79 RI yang jatuh pada hari ini.
Luhut menegaskan, IKN merupakan ibu kota yang buka didirikan oleh kolonial, melainkan anak bangsa.
"Dengan perencanaan yang baik dan pembangunan baik, IKN akan menjadi satu ibu kota yang bukan didirikan oleh kolonial penjajah kami lagi. Tapi, didirikan oleh anak bangsa, dari dana anak bangsa, direncanakan anak bangsa dan dieksekusi oleh anak-anak bangsa ini," ujar Luhut dikutip dari video dalam akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Sabtu, 17 Agustus.
Saat berkunjung ke IKN beberapa hari lalu, Luhut menyatakan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN merupakan cita-cita besar. Dia menilai, langkah-langkah perpindahan ibu kota ke IKN mulai terwujud.
Selain itu, Luhut juga mengingatkan untuk mencapai cita-cita besar mewujudkan IKN semua pihak harus kompak.
"Kuncinya kami semua harus kompak. Tidak bisa merasa bahwa satu orang saja yang akan membuat Indonesia ini akan baik. Indonesia ini tidak akan bisa maju atau menuju high income country tanpa kekompakan kami bersama," katanya.
Tak hanya itu, Luhut juga bicara soal pertumbuhan ekonomi. Dia menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian bumi.
Oleh karena itu, Luhut menegaskan, visi Indonesia adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan, yang mana keseimbangan antara kesejahteraan masyarakat dan pelestarian alam menjadi prioritas utama.
BACA JUGA:
"Perkembangan teknologi semakin pesat di tengah arus globalisasi yang meningkat adalah tantangan tersendiri bagi pemimpin negeri di masa depan. Adaptasi dan inovasi harus terus dilakukan agar menjadi bangsa yang menciptakan sesuatu, bukan hanya penikmat semata," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Luhut, desentralisasi dan pemerataan pembangunan menjadi fondasi dalam mencapai Indonesia yang maju.
"Meletakkan fondasi sebuah bangsa adalah tugas yang berat, tetapi menjaga agar bangunan itu tetap kokoh adalah tanggung jawab yang lebih besar. Inilah tantangan bagi kami semua, terutama mereka yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan mendatang. Persatuan dan kesatuan antar seluruh elemen bangsa Indonesia bukan hanya merupakan nilai moral, tetapi juga aset strategis yang sangat penting bagi kejayaan ibu pertiwi," pungkasnya.