Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 15 April mendatang. Berdasarkan  keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), bank dengan ticker emiten BDMN itu mengagendakan lima mata acara rapat.

Salah satu yang menjadi pokok perhatian adalah terkait dengan keputusan pembagian dividen untuk periode bisnis 2020.

“Penetapan  penggunaan  laba  perseroan  untuk  tahun  buku  yang berakhir pada l 31 Desember 2020,” sebut pengumuman yang mengatasnamakan direksi BDMN tersebut, Kamis, 24 Maret.

Dalam keterangan tertulis itu dijelaskan pula  bahwa laba bersih 2020 disisihkan juga untuk dana  cadangan, dan  sisa  laba  bersih  yang  tidak  ditentukan penggunaannya akan dicatat sebagai saldo laba. Kebijakan ini sesuai dengan Pasal  20  ayat  2  huruf  (b)  dan  Pasal  25  Anggaran  Dasar  Perseroan juncto Pasal 70  dan  Pasal  71.

Selain itu, empat mata acara rapat lain yang akan dibahas adalah persetujuan laporan keuangan tahunan periode 2020, penunjukkan akuntan  publik untuk tahun buku 2021, penetapan besaran penghasilan direksi dan komisaris perseroan, serta persetujuan Pengkinian Dokumen Rencana Aksi (Recovery Plan) 2020-2021.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, Bank Danamon konsisten menyebar dividen kepada pemegang saham dalam tiga tahun terakhir dengan porsi 35 persen dari laba bersih yang berhasil dihimpun.

Adapun, laba bersih BDMN pada tahun buku 2020 tercatat sekitar Rp1 triliun. Capaian itu lebih rendah dari 2019 yang sebesar Rp4 triliun.

Sementara dari sisi pemegang saham, Bank Danamon dikendalikan Mitsubishi UFJ Financial Group Ltd. atau MUFG Bank dengan porsi 92,47 persen. Sementera sisanya merupakan saham yang dimiliki masyarakat sebesar 7,53 persen.

Terbaru, pada hari ini salah satu bank nasional, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI), baru saja selesai menggelar RUPS Tahunan dengan keputusan pembagian dividen sebesar Rp12,1 triliun atau setara 65 persen dari total laba bersih yang diperoleh perseroan pada 2020 yang berjumlah Rp18,65 triliun.

Adapun, 35 persen sisa laba bersih atau sekitar Rp6,5 triliun bakal dialokasikan bagi saldo ditahan guna memperkuat struktur kinerja keuangan BRI pada tahun ini.