Bagikan:

JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia untuk mendorong pemerataan ekonomi di Tanah Air. Namun, Mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro berpesan jangan sampai IKN menjadi Jakarta kedua.

"Jangan sampai ketika membangun IKN atau membangun Nusantara ini dalam pemikiran kami akan muncul Jakarta kedua. Justru yang ingin kami hindarkan adalah konsentrasi semua aktivitas ekonomi secara luar biasa di Jakarta, itu yang terjadi hari ini," ujar Bambang dalam diskusi peluncuran buku 9 Alasan dan 8 Harapan Memindahkan Ibu Kota di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu, 14 Agustus.

Ditemui usai agenda, Bambang pun menjelaskan maksud dirinya melontarkan pernyataan itu. Menurut Bambang, IKN jangan sampai dibangun tanpa konsep seperti Jakarta. IKN diharapkan tidak menjadi kota besar yang pertumbuhan populasinya jauh lebih cepat dari kemampuan infrastrukturnya.

"Yang saya khawatir Jakarta kedua adalah kota yang tidak terencana dengan baik karena memang Jakarta sudah terburu besar dan itu bukan salah gubernurnya. Tapi, dari awal perkembangan Jakarta jauh lebih cepat dari kemampuan infrastrukturnya," kata dia.

Di sisi lain, Bambang mengingatkan bahwa pembangunan IKN diharapkan juga dapat memicu pertumbuhan perekonomian di berbagai daerah lain.

Menurut dia, investasi sangat mungkin untuk masuk ke IKN jika dunia usaha juga sudah diberi kepastian untuk berinvestasi.

Namun demikian, Bambang menilai bahwa mayoritas investor tentu masih wait and see. Sebab, pemerintah masih menunggu kepastian aturan turunan dan kesungguhan pemerintah untuk mengembangkan IKN.

"Investor-investor yang sudah barangkali memperhatikan IKN tapi masih wait and see karena menunggu kepastian aturan turunan dan juga dari kesungguhan pemerintah mengembangkan kota tersebut," imbuhnya.