Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tengah menyiapkan rencana strategis (Renstra) untuk mendorong transformasi UMKM, yang maa hal ini sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang, yakni membangun dari desa dan bawah guna mencapai pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius mengatakan, bahwa pihaknya dan Bappenas sedang menyusun Renstra untuk mentransformasi UMKM dengan mengubah struktur ekonomi menjadi berbasis industri bernilai tambah tinggi dan penerapan teknologi serta inovasi.

Dorongan akan diberikan agar UMKM meningkatkan teknologi, sehingga dapat terkoneksi dengan usaha-usaha besar.

"Ini perlu kami dorong agar terjadi rantai pasok," ujar Yulius dalam acara Simposium Hari UMKM Nasional bertemakan 'UMKM Maju Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045 dan MSME Innovation Expo 2024 di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Senin, 12 Agustus.

Yulius menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai pelatihan dan bimbingan agar para pelaku UMKM bisa naik kelas dan menjadi pemasok bagi usaha-usaha besar.

"Kami berupaya bersama-sama dengan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) agar usaha kecil menengah ini terhubung dengan usaha besar. Karena kalau usaha kecil kami diamkan saja, tentu dia akan selalu ketinggalan. Padahal, ini adalah potensi yang harus kami dorong," katanya.

Untuk mendukung hal itu, Kemenkop UKM juga telah memberikan kemudahan pembiayaan UMKM melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menawarkan suku bunga sangat kompetitif, yakni 6 persen. Angka ini jauh di bawah suku bunga komersial yang umumnya mencapai 20 persen.

Namun, kata Yulius, pihaknya mendorong agar akses dan inovasi pembiayaan seperti KUR ini diperluas guna membantu UMKM agar terkoneksi dengan usaha besar dengan memanfaatkan riset, teknologi, perlindungan usaha serta pengembangan kewirausahaan.

Salah satu visi misi Asta Cita presiden terpilih Prabowo Subianto adalah meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif dan melanjutkan infrastruktur untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Yulius, cita-cita untuk meningkatkan kewirausahaan menghadapi tantangan berat. Pasalnya, saat ini struktur usaha nasional masih didominasi pelaku usaha mikro yang mencapai 98 persen.

Selain itu, rasio kewirausahaan nasional hingga saat ini juga baru mencapai 3,4 persen dan ditargetkan naik menjadi 4 persen sepanjang 2024.

"Kewirausahaan ini hal yang berat untuk didorong karena sampai sekarang baru mencapai 3,4 persen dari seluruh UMKM," ungkapnya.