Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar akad massal KPR kepada 4.324 orang debitur yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah di Indonesia. Acara ini dilakukan untuk mendukung keberlanjutan program perumahan rakyat.

Adapun acara akad massal KPR tersebut digelar secara simbolis di Perumahan Pesona Kahuripan 9, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan Akad Massal Serentak KPR tersebut merupakan wujud nyata BTN dalam mendukung keberlanjutan program perumahan rakyat dimana tahun ini BTN menargetkan peningkatan market share KPR menjadi 84 persen.

Lebih lanjut, Nixon mengatakan dari 4.324 orang debitur yang melakukan akad massal KPR tersebut, 30 persennya adalah perempuan. Sedangkan mayoritas adalah kaum milenial.

“Hari ini yang diakadkan kurang lebih 4.324 unit. Yang menarik, hari ini di seluruh Indo komposisi perempuan yang melakukan akad 30 persen. Sedangkan komposisi milenial sebesar 72 persen dengan umur paling muda 23 tahun,” katanya saat sambutan acara akad massal KPR dan KUR BTN, di Cileungis, Bogor, Rabu, 31 Juli.

Nixon mengatakan Bank BTN memang konsen terhadap pemenuhan rumah untuk kaum milenial dan wanita. Bahkan realisasi KPR subsidi sampai dengan Juni 2024 sejak awal dimulai didominasi kaum milenial kurang lebih 89 persen yang melakukan akad.

“Khusus 2020 sampai 2023 kaum milenial menyerap KPR subsidi sebanyak 425.070 unit atau senilai Rp62 triliun. Sampai Juni 2024 mangkanya mengalami kenaikan menjadi 465.621 unit atau senilai Rp68,5 triliun,” katanya.

Terkait dengan akad massal KPR dan KUR BTN, Nixon mengatakan acara yang digelar di Perumahan Pesona Kahuripan 9 tersebut dihadiri oleh lebih dari 200 orang debitur dengan berbagai macam latar belakang mulai dari kalangan TNI-Polri, PNS, serta pekerja sektor informal.

“Seperti penjual makanan dan minuman, pedagang pasar, tukang bengkel, serta sektor usaha lainnya di seluruh kantor cabang BTN di seluruh Indonesia serentak,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Mohammad Zainal Fatah menuturkan bahwa akad massal serentak yang dilaksanakan BTN patut diapresiasi. Dia bilang hal ini menjadi penanda bahwa pemerintah terus bergerak untuk melayani dan memastikan bahwa pemenuhan perumahan tetap dilakukan.

“Tentu ini penanda bahwa ini adalah upaya keras dari seluruh ekosistem BTN, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya bahwa kita terus ingin mengurangi gap perumahan yang ada sekarang,” tutur Zainal.

Sesmen BUMN Rabin Hattari mengatakan Kementerian BUMN terus mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat, termasuk melalui BTN dalam hal pembiayaan.

“Saat ini yang terus kami pastikan adalah agar pembiayaannya tepat sasaran. Selain itu, yang perlu dipastikan juga adalah bagaimana agar suku bunga pembiayaannya bisa lebih rendah lagi, melalui kerja sama dengan beberapa instansi dan lembaga pemerintahan lainnya. Tentunya tingkat suku bunganya perlu melihat lagi tingkat kemampuan daya beli masyarakat,” ujar Rabin.