Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengajak pengusaha muda untuk memanfaatkan teknologi agar usaha kecil menengah (UKM) Indonesia dapat naik kelas dan memiliki kualitas daya saing tinggi sehingga dapat menembus pasar ekspor.

Assistant Vice President Value Chain & Assets Product Development Division BRI, Silvi Augustia menjelaskan BRI dan LPEI berkolaborasi untuk menciptakan wadah bagi UMKM untuk meningkatkan eksistensi UMKM agar dapat dikenal lebih luas di pasar internasional melalui platform digital yang sedang dibangun oleh LPEI.

Silvi menyampaikan LPEI dapat memberikan pendampingan kepada UMKM BRI sehingga dapat memberikan berbagai insight yang baik untuk mengembangkan bisnis mereka.

“Melalui digital platform yang akan diluncurkan oleh LPEI dalam waktu dekat, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi UMKM BRI untuk naik kelas menjadi go internasional," jelasnya dalam keterangannya, dikutip Jumat, 26 Juli.

Silvi menyampaikan kolaborasi ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan BRI dalam mendukung Indonesia emas 20245 melalui UMKM.

Senada, Kepala Divisi SME’s Advisory Services LPEI, Lutpi Ginanjar, menjelaskan Indonesia memiliki potensi ekspor yang besar namun belum terutilisasi dengan baik dan Indonesia saat ini belum memiliki cross-border B2B marketplace yang dapat membantu UKM mendapatkan akses pasar dan peluang ekspor.

“Indonesia perlu terobosan baru untuk meningkatkan ekspor. Saat ini angka ekspor UKM masih di angka 15,7 persen hal ini tergolong rendah melihat angka ekspor UKM negara tetangga seperti singapura sebesar 41 persen dan tiongkok sebesar 60 persen,” katanya.

Lutpi menyampaikan saat ini, UKM dan pelaku usaha berorientasi ekspor menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan untuk mengakses pasar internasional, kebutuhan perizinan ekspor yang sepenuhnya belum dipahami oleh UKM, pengetahuan logistik crossborder yang masih terbatas dan keterbatasan akses pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan kapasitas.

Untuk itu, Lutpi mengatakan LPEI saat ini sedang menyiapkan marketplace sebagai platform untuk mendorong UKM Indonesia untuk berani mendunia. Dalam terobosan ini, UKM dapat bertemu dengan buyer global terpercaya dan melakukan transaksi internasional yang aman dan mudah.

"Platform digital ini akan bekerjasama dengan berbagai ekosistem ekspor dengan menyediakan layanan pendukung bagi pelaku usaha berorientasi ekspor," jelasnya.

Menurut Lutpi, salah satu fitur unggulan dari marketplace ini yaitu kurasi penjual. Kurasi memberikan jaminan kepada pembeli internasional bahwa penjual telah melalui proses pengecekan dan validasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas serta mengurangi risiko penipuan oleh penjual.

Secara terpisah, Kepala ITPC Vancouver, Bapak Andri Satria Permana menyampaikan proses kurasi meliputi beberapa tahap mulai dari registrasi, verifikasi data, hingga penilaian produk penjual.

Oleh sebab itu, Andri menyambut baik kehadiran digital platform LPEI yang akan diluncurkan tersebut. Adapun fitur kurasi penjual di platform ini dapat meminimalkan risiko pembeli tertipu oleh penjual. Hal ini memberikan perlindungan tambahan bagi pembeli saat bertransaksi.

"Pembeli merasa lebih aman bertransaksi dengan penjual yang telah melalui proses verifikasi, karena mereka tahu bahwa penjual tersebut telah diverifikasi dan dianggap dapat dipercaya.” ucapnya.