JAKARTA - Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menilai bahwa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto unik. Bahkan, dia bilang proses ini tidak terjadi pernah pergantian pemerintahan sebelumnya.
“Kita tahu bahwa proses politik sudah berjalan, pada saat sekarang bahkan kalau kita melihat proses yang dikatakan sebagai proses transisi ini terjadi, bahkan lebih unik pada transisi pemerintahan kali ini, dibandingkan dengan periode sebelumnya,” katanya dalam diskusi Mitigasi Risiko Ekonomi Jelang Pemerintahan Baru, di Jakarta, Selasa, 23 Juli.
Fasial menilai proses transisi pemerintahan kali ini unik karena figur-figur baru sudah mulai masuk pada kabinet kerja Presiden Jokowi. Karena itu, dia bilang hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
“Beberapa figur-figur untuk pemerintahan yang sebetulnya di pemerintahan yang akan datang, sudah mulai masuk ke dalam kabinet yang ada sekarang. Jadi pemerintahan yang sedang berjalan yang belum berganti. Nah ini yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucapnya.
Misalnya, sambung Faisal, Thomas Djiwandono yang baru saja dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan II mendampingin Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Kamis 18 Juli lalu di Istana Negara Jakarta.
BACA JUGA:
Faisal menduga alasan penunjukkan keponakan Prabowo Subianto tersebut sebagai Wakil Menteri Keuangan II sebagai upaya presiden terpilih untuk mengamankan kebijakan fiskal.
“Kalau kita melihat beberapa misalnya di Kementerian Keuangan, tentu saja ada kaitannya mengamankan kebijakan fiskal untuk pemerintahan yang akan datang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan terutama untuk program makan bergizi gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran. Belakangan ini, kata dia, program tersebut memang menarik perhatian publik.
“Kalau kita dengar di media di publik dan sekarang juga sangat ramai dibahas tentu saja program apa yang menjadi andalan dari pada pemerintahan baru yaitu makan bergizi gratis,” katanya.