Bagikan:

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat terdapat aliran modal asing yang masuk atau capital inflow dari keuangan domestik pada 8 Juli hingga 11 Juli 2024, non residen di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp5,59 triliun.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan dana asing masuk berasal dari pasar Surat Berharga Negara (SBN), saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Beli neto Rp3,00 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,32 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,27 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," Jelasnya melalui keterangan resmi, dikutip Jumat, 12 Juli.

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 11 Juli 2024, non residen tercatat jual neto Rp28,82 triliun di pasar SBN, jual neto Rp6,75 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp153,20 triliun di SRBI.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan bahwa premi CDS Indonesia 5 tahun per 11 Juli 2024 sebesar 69,03 bps, turun dibandingkan 5 Juli 2024 sebesar 72,98 bps.

Sementara, tingkat imbal hasil SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun pada Jumat, 12 Juli 2024 turun di 6,88 persen. Sementara pada penutupan Kamis, 11 Juli, Yield SBN 10 tahun turun ke 6,99 persen.

Sedangkan, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi 12 Juli 2024 dibuka pada level (bid) Rp16.120 per dolar AS, sedangkan pada penutupan Kamis, 11 Juli sebesar Rp16.190 per dolar AS.

Sementara pada penutupan Kamis, 11 Juli, indeks dolar AS melemah ke level 104,44 pada akhir perdagangan. Selain itu, Yield UST (US Treasury) 10 tahun turun ke level 4,21 persen.

Erwin menyampaikan berdasarkan perkembangan kondisi Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.