Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya TNI Angkatan Laut (AL), menjadi kunci mengantisipasi terjadinya krisis pangan.

"Kondisi sektor pangan dan energi dunia sedang mengalami krisis, ada 10 negara yang mengalami kelaparan serta 50-an negara yang terancam kelaparan. Karena perubahan iklim yang ekstrem di dunia," ujar Andi Amran Sulaiman dalam panen raya bersama TNI AL, di Kabupaten Pesawaran, Lampung, dikutip dari Antara, Rabu 10 Juli.

Ia mengatakan pada periode Januari-Februari, Indonesia sempat mengalami defisit pangan akibat beberapa faktor, seperti fenomena iklim El Nino, penurunan pupuk hingga 50 persen, dan kebijakan yang perlu disempurnakan. Semua sudah tertangani dengan mengubah kebijakan pupuk dan beberapa kebijakan lain.

"Sehingga kita harus mengantisipasi krisis pangan ini agar tidak ada kekurangan pangan. Salah satu kunci untuk mencapai ini adalah dengan menjalin kolaborasi salah satunya bersama TNI Angkatan Laut," katanya pula.

Dia menjelaskan pangan merupakan sektor yang strategis dan memiliki dampak cukup luas bila tidak ditangani dengan baik, sehingga perlu bantuan semua pihak untuk terus menjaga pangan tetap terjaga.

"Kolaborasi ini pun sudah diinstruksikan oleh Presiden, manakala Indonesia mengalami iklim yang ekstrem maka TNI, Polri dan semua wajib turun berkolaborasi dengan kementerian terkait guna mengatasi, salah satunya tentang pangan ini," ujar dia.

Menurut dia, dengan kolaborasi yang terjalin pihaknya telah melakukan akselerasi untuk memitigasi risiko kekurangan pangan di berbagai daerah.

"Kita harus jaga pangan dengan semua turun mengantisipasi ini, kalau pangan terganggu maka negara terganggu karena akan ada konflik sosial," katanya pula.

Dalam rangka membantu menjaga ketahanan pangan, lahan ketahanan pangan milik TNI AL yang dikelola Pangkalan TNI AL (Lanal) Lampung dan Brigif 4 Marinir seluas 1.182 hektare terdiri dari lahan jagung seluas 42 hektare, lahan padi 250 hektare, lahan hortikultura 3 hektare, dan lahan perkebunan pisang, alpukat dan kelapa seluas 262 hektare.

Selain di bidang pertanian dan perkebunan, Lanal Lampung dan Brigif 4 Marinir juga mengadakan ketahanan pangan berupa budi daya udang vanamei bioflok, rumput laut, budi daya melon Inthanon, tanaman hidroponik, keramba jaring apung ikan bawal bintang dan makanan ikan berupa magot.

TNI AL bersinergi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha menyukseskan program pemerintah guna menjamin ketersediaan pangan dengan mengaktifkan lahan tidur menjadi lahan produktif serta memberdayakan masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan peningkatan persediaan pangan.