JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi pada semester II 2024 tumbuh ditopang oleh permintaan domestik yang masih relatif terjaga, dengan inflasi yang terus terjaga rendah.
"Untuk outlook semester II kami perkirakan masih relatif bertahan atau resiliensinya masih bisa bertahan. Dengan domestik demand yang masih relatif bisa dijaga dengan inflasi yang terjaga rendah," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI, Senin, 8 Juli.
Meski begitu, Sri Mulyani menyampaikan, masih harus tetap mewaspadai berbagai risiko eksternal yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi lantaran ekonomi global masih bergerak dinamis.
“Namun kita juga harus tetap waspada terhadap lingkungan global yang masih sangat dinamis, terutama dengan adanya perubahan-perubahan dari pemerintahan hasil pemilu (AS dan Eropa) dan hubungan antar negara yang mengalami ketegangan yang sangat tinggi dengan geopolitik yang meningkat,” tuturnya
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan, melemahnya permintaan global juga harus diwaspadai karena bisa menggerus pertumbuhan ekonomi domestik.
BACA JUGA:
Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun atau keseluruhan tahun 2024 akan mencapai di kisaran 5 persen hingga 5,2 persen.
Selain itu, APBN harus tetap dijaga, agar saat kondisi global yang tidak bisa dikontrol dapat dinetralisir.
"Keseluruhan tahun adalah 5,0-5,2 persen untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini untuk menggambarkan kita masih mempunyai buffer dari sisi domestik faktor yang harus kita jaga terus agar pada saat kondisi global yang memang tidak bisa kita kontrol bisa kita kontrol," ucapnya.