Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyebut, penerapan ekonomi hijau di sektor industri akan menghasilkan peluang bisnis baru.

"Kami tahu bahwa pada saat menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau, justru itu buat industri dan pelaku bisnis harusnya dan selayaknya memperoleh peluang bisnis baru," ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara Green Economy Expo 2024: Advancing Technology, Innovation and Circularity di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, dipantau secara daring pada Kamis, 4 Juli.

Amalia menyebut, penerapan ekonomi hijau di sektor industri perlu didorong agar pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bisa segera terwujud. Hal ini berdasarkan pengalaman dari negara lain.

"Jadi, pada saat kami mendorong ekonomi hijau, (akan terbentuk) pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Bukan memperlambat pertumbuhan ekonomi, tetapi pengalaman dari negara lain yang menerapkan ekonomi hijau justru mendapat peluang baru," katanya.

Misalnya, kata Amalia, kalau saat ini di pasar global sudah semua orang ingin membeli produk yang sustainable dan punya tagline bahwa produk ini adalah green product, diharapkan perusahaan-perusahaan industri bisa menghasilkan produk tersebut.

"Ini adalah sustainable product atau green product, itu akan lebih dicari dibandingkan produk-produk yang tidak mencantumkan tagline itu. Ini sebenarnya kalau kami punya produk hijau, lalu sustainable. Kan, akan memiliki peluang pasar baru dibandingkan produk yang konvensional," ucap dia.

Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu contoh sederhana saja bahwa saat ini konsumen lebih senang untuk membeli produk-produk yang ramah lingkungan.

"Karena dengan dia membeli produk ramah lingkungan, itu dia merasa berkontribusi terhadap keberlanjutan, SDG's, bagaimana dia berkontribusi terhadap penyelamatan lingkungan maupun climate change," tuturnya.

Oleh sebab itu, lanjut Amalia, Bappenas memiliki strategi untuk mendorong industri hijau. Pertama, dengan mendorong lima sektor prioritas ekonomi sirkular, yakni pangan, tekstil, konstruksi, plastik dan elektronik.

"Kedua, pada saat membangun kawasan industri, ada beberapa industri yang kami minta untuk (dibangun) sebagai Eco Industrial Park (EIP)," jelas dia.

Kemudian, ada strategi dekarbonisasi. Bagaimana perusahaan industri bisa transisi energi menuju energi yang terbarukan dan rendah karbon. "Kemudian efisiensi energi, terutama dari sektor transportasi, juga ada elektrifikasi industri," imbuhnya.