Bagikan:

JAKARTA - Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menargetkan proses penggabungan atau merger PT Angkasa Pura I dan II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports rampung di Juli 2024.

Lalu, bagaimana progres merger perusahaan tersebut?

Corporate Secretary Group Head Angkasa Pura Indonesia, Rahadian D Yogisworo mengungkapkan, proses merger kedua perusahaan hingga saat ini masih berjalan dan diharapkan rampung dalam waktu dekat.

“Sekarang lagi berproses ya, insyaallah secepat mungkin lah. Karena ini paper work lah,” katanya di sela-sela ageda 'Indonesia Aero Summit 2024' di Redtop Hotel, Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli.

Rahadian memastikan, proses merger Angkasa Pura I dan Angksa Pura II dilakukan sesuai dengan tata kelola yang baik, serta mengikuti peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

“Jadi saat ini ya proses penggabungan sedang berlangsung. Kami menargetkan dapat segera terlaksana ya,” tuturnya.

“Sekarang sedang berproses banyak, masalah kepengurusan, izin pada badan usahanya, itu semua sedang berproses semua untuk sampai penggabungan,” sambungnya.

Di samping itu, Rahadian juga menekankan merger tersebut tidak akan berdampak terhadap pengurangan atau pemutusan hubunhan kerja (PHK) karyawan.

“Yang jelas dari sisi kita tidak ada pengurangan karyawan, tetap menghitungkan masa kerja masing-masing. Karena AP I dan AP II punya masa kerja masing-masing,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan bahwa proses penggabungan kedua perusahaan tersebut sudah berlangsung sejak November tahun lalu dan diharapkan rampung di Juli 2024.

Lebih lanjut, Dony mengatakan Angkasa Pura Indonesia akan menjadi operator bandara terbesar nomor empat di dunia dengan total jumlah penumpang mencapai 170 juta per tahun.

“InJourney Airports itu kan sebetulnya dari tahun lalu sudah kita bentuk Indonesian Airport dan ini menjadi PSN ya. Kita harapkan proses itu akan selesai di bulan Juli (2024) ini,” tuturnya saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta, Jumat, 21 Juni.

Dony juga menjelaskan bahwa penggabungan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II ini mencakup penyelarasan standar operasional prosedur (SOP), sistem IT, keuangan, keuangan hingga operasional bandara-bandara.

“Kita bentuk dulu Indonesian Airports-nya, kita samakan dulu SOP-nya, kita samakan dulu IT-nya, operasional prosesnya. Sehingga proses penyatuannya itu berjalan dengan sangat smooth. Karena kita sudah dari November melakukan penyatuan sebetulnya se-organisasi, secara operation, secara keuangan dan lain sebagainya. Jadi ini tinggal gongnya aja sebetulnya,” ujar Dony.