Bagikan:

JAKARTA - Indonesia akan segera memasuki musim kemarau. Di mana, pada musim tersebut produksi beras di dalam negeri lebih rendah dari konsumsi.

Saat ini, produksi beras pun sudah turun sebanyak 2,47 juta ton.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, mengacu pada proyeksi Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras periode Januari hingga Juli 2024 diproyeksi hanya sebanyak 18,64 juta ton.

“Berdasarkan proyeksi KSA BPS amatan April 2024 total produksi beras Januari sampai dengan Juli sebesar 18,64 juta ton, lebih rendah 2,47 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” tuturnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juni,

Lebih lanjut, Arief mengatakan, kondisi tersebut menjadi perhantian pemerintah khususnya Badan Pangan Nasional, mengingat Indonesia akan menghadapi musim kemarau.

“Hal tersebut menjadi konsen kami untuk menghadapi bulan-bulan berikutnya mengingat kita memasuki musim kemarau,” ucapnya.

Arief mengatakan, berdasarkan proyeksi neraca pangan periode Januari hingga Juni 2024 surplus beras hanya sebanyak 650.000 ton.

Dia bilang, jumlah tersebut lebih rendah 2,64 juga ton dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

“Proyeksi konsumsi periode Januari sampai dengan Juli 2024 surplus sebesar 0,65 juta ton, atau lebih rendah 2,64 juta ton dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” jelasnya.