Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong perusahaan rintisan di Indonesia untuk dapat bekerja sama dengan perusahaan rintisan di Belanda. Kemenkop UKM mewadahi dan menjadi rumah bagi 500 startups dari total 2.560 startups yang ada di Indonesia.

"Kerja sama dengan PUM Belanda terimplementasikan dalam bidang inkubasi. Saya berharap dapat bersinergi dengan Rabo Foundation, khususnya dalam peningkatan kapasitas UMKM melalui sistem pembiayaan yang berkelanjutan," kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki seusai melakukan pertemuan dengan Rabo Foundation di Utrecht, Belanda, seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat, 31 Mei.

Dalam kesempatan tersebut, Teten juga mengapresiasi kontribusi dan komitmen Rabo Foundation dalam mendukung perkembangan UMKM pertanian di Indonesia, khususnya melalui peningkatan akses terhadap pembiayaan yang berkelanjutan.

"Indonesia dan Belanda sudah seharusnya mempunyai hubungan yang sangat dekat. Salah satu kesamaan yang ada pada kedua negara adalah keunggulan kompetitif pada sektor pertanian," ujarnya.

Dia meyakini kerja sama investasi di sektor pertanian dapat memberikan manfaat bagi kedua negara. Bagi Indonesia, hal ini akan menjadi transfer pengetahuan mengenai teknologi terbaru di bidang agri-tech.

Menurutnya, pendampingan di sektor hulu-hilir yang kemudian dikombinasikan dengan kemudahan akses ke institusi pembiayaan terbukti mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi.

"Saya juga memberikan contoh, Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berhasil memenuhi standar kualitas dan kuantitas produk holtikultura untuk masuk ke salah satu jaringan supermarket terbesar di Indonesia, yaitu Superindo," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Teten, Superindo mayoritas sahamnya dimiliki oleh Albert Heijn yang merupakan jaringan supermarket terbesar di Belanda.

Oleh karena itu, keberhasilan Al Ittifaq untuk bisa memenuhi standar internasional dari sisi produksi, pascapanen sampai dengan masuk ke jaringan retail Superindo di bawah jaringan Albert Heijn, menjadi bukti nyata bahwa produk lokal Indonesia sudah mampu memenuhi kualitas yang diminta pasar dunia.

"Ini adalah keberhasilan kolektif, irisan antara produk unggulan, metode standar dunia, pembiayaan berkelanjutan dan peralatan berteknologi," tuturnya.

Tak lupa, Teten juga mengucapkan selamat kepada Rabo Foundation karena sukses mencapai perjalanan hingga 50 tahun. Pihaknya juga berterima kasih kepada yayasan tersebut karena sudah membuka ruang untuk berdiskusi.

"Semoga hal ini bisa menghasilkan inovasi bersejarah bagi hubungan kerja sama Indonesia dan Belanda, terutama dalam bidang pembiayaan sektor pertanian di Indonesia," imbuhnya.