Bagikan:

JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyediakan 270.312 ton pupuk urea bersubsidi, 79.303 ton pupuk NPK Phonska bersubsidi, serta 15.749 ton pupuk NPK Formula Khusus bersubsidi untuk masa tanam kedua tahun ini.

“Memasuki masa musim tanam kedua ini, Pupuk Kaltim akan terus berupaya untuk menjalankan komitmen dalam memastikan kualitas pupuk terbaik dan pasokan pupuk yang mencukupi bagi petani Indonesia,” ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo dalam pernyataannya, dikutip dari Antara, Senin 27 Mei.

Pihaknya juga menyediakan 450.437 ton pupuk urea non-subsidi dan 18.579 ton NPK non-subsidi. Jumlah tersebut mencukupi batas aman pemenuhan kebutuhan pupuk jelang kuartal ketiga 2024.

Ia mengatakan bahwa stok pupuk tersebut akan didistribusikan di berbagai wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim, yakni di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan seluruh wilayah Sulawesi.

“Tidak hanya memastikan ketersediaan stok, kami juga berkomitmen mengawal distribusi pasokan pupuk subsidi lewat inovasi dan teknologi,” kata Budi.

Pihaknya menggunakan Distribution Planning & Control System (DPCS) untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi secara real-time yang dilengkapi dengan early warning system untuk memberikan peringatan jika stok di daerah menipis.

Ia menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan distribusi pupuk subsidi dengan aktif berkolaborasi dan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kebijakan, Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), pihak kepolisian, serta pemerintah daerah setempat.

Perseroan juga melakukan audit secara berkala untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi serta memaksimalkan teknologi Retail Management System (RMS) di tingkat pengecer untuk mengawasi stok dan transaksi pupuk secara efisien dan transparan.

Hingga Mei 2024, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 279.737 ton urea bersubsidi, 37.365 ton NPK Phonska, dan 5.555 ton NPK Formula Khusus bersubsidi.

Angka tersebut masing-masing mencakup 86 persen, 83 persen, dan 50 persen dari keseluruhan target penyaluran pupuk subsidi perseroan pada tahun ini.

Selain melalui pendistribusian pupuk, Pupuk Kaltim juga mendukung peningkatan kesejahteraan petani Indonesia dengan menciptakan ekosistem dan memberikan pendampingan secara berkelanjutan melalui program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR).

Budi menuturkan bahwa program tersebut menjadi media edukasi bagi petani untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi ketergantungan pemakaian pupuk subsidi. Hingga April 2024, 23 ribu petani telah bergabung dengan program tersebut.

“Lewat program MAKMUR, Pupuk Kaltim dapat membangun kemandirian petani untuk menggunakan pupuk sesuai kebutuhan tanaman, sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan produktivitas petani yang akan berdampak pada perekonomian Indonesia,” imbuhnya.