Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan untuk mengembalikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, baik premium dan medium akan sulit.

Menurut Bayu, penurunan harga beras harus diiringi dengan hasil panen yang melimpah dari dalam negeri, sehingga dapat menimbulkan keseimbangan antara permintaan dan pasokan.

“Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik, kecuali ada keadaan yang sangat luar biasa di mana panennya luar biasa banyak, besar maka supply demand-nya bisa terjaga atau seimbang,” kata Bayu Bayu di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Senin, 20 Mei.

Bayu menyampaikan meski adanya panen raya, namun produksi beras diproyeksikan akan defisit sebanyak 0,45 juta ton pada Juni tahun ini.

Dia menduga pemerintah tidak akan menurunkan atau mengembalikan harga beras baik premium maupun medium pada HET yang belum direlaksasi.

“Kalau dilihat data BPS, Juni saja sudah defisit lagi. Jadi saya duga sulit untuk kembali HET-nya,” jelas Bayu.

Bayu menyampaikan hingga saat ini total stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog mencapai 1,85 juta ton dan sudah termasuk dari hasil realiasi pengadaan beras impor yang ditugaskan kepada Bulog pada tahun ini.

Meski demikian, dia memperkirakan, stok beras akan turun pada minggu ini untuk bantuan pangan yang akan disalurkan untuk bulan April, Mei Juni 2024.

"Stok 1,85 juta ton untuk beras tapi dugaan saya mungkin minggu ini atau minggu depan sedikit turun karena bantuan pangan akan kita giatkan untuk bantuan pangan April, Mei Juni buat kita salurkan pada saat ini," pungkasnya.

Sebagai informasi, Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali memperpanjang relaksasi HET beras premium di Rp14.900 per kilogram (kg) hingga 31 Mei 2024.

Sebelumnya, HET beras premium dihargai Rp13.900 per kg.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, Presiden Joko Widodo telah berkenan menjaga relaksasi HET dengan kenaikan harga beras sebesar Rp1.000 per kg itu untuk diperpanjang hingga akhir Mei mendatang.

"Pak Presiden berkenan untuk meningkatkan atau menjaga, menetapkan ke depan mengenai fleksibilitas yang disampaikan beberapa waktu lalu. Jadi ada fleksibilitas harga antara tanggal 10 (Maret) sampai dengan yang kemarin tanggal 23 (April), itu hari ini kita akan melakukan perpanjangan sampai 31 Mei tahun ini," kata Arief mengutip Antara.

Diperpanjangnya relaksasi HET beras premium ini merupakan kali kedua sejak pemerintah memberlakukan kenaikan HET beras premium pada 10 Maret hingga 23 Maret 2024. Kemudian, kebijakan tersebut diperpanjang hingga 23 April 2024.

Arief menjelaskan, Bapanas akan mengharmonisasi dengan kementerian/lembaga untuk menetapkan HET beras premium yang baru melalui peraturan badan (Perbadan).

Sementara itu, untuk beras medium juga ditetapkan dengan HET baru yang tengah didiskusikan, yakni berkisar Rp12.000 per kg hingga Rp12.500 per kg.

Adapun sesuai Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 tentang HET Beras, harga beras medium telah ditetapkan sebesar Rp10.900 per kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.