Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengajak 15 startup yang telah terkurasi bertemu global venture capital untuk memperluas akses pembiayaan mereka.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 2.605 startup dan menjadi negara keenam dengan jumlah startup terbanyak di dunia.

Namun, sebagian besar dari startup di Indonesia ini masih mengalami kendala dari sisi pembiayaan. Oleh karena itu, Kemenkop UKM berupaya mendorong mereka agar bisa mengakses pembiayaan alternatif. Salah satunya dengan mempertemukan mereka kepada global venture capital.

Azizah menyebut, salah satu upaya tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan DBS Digital Economy Group pada agenda "DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia" yang akan digelar di Singapura, dengan mempertemukan 15 startup pilihan terkurasi dengan investor global.

"Kami telah melakukan pemetaan startup dan investor sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan. DBS memiliki fokus kepada ekosistem digital yang memiliki skema investasi untuk startup, sehingga akan cocok dengan startup terpilih," ujar dia dalam keterangan resminya, dikutip Rabu, 15 Mei.

Sejak 2003 silam, Azizah menuturkan pihaknya telah mengumpulkan 2.500 profil wirausaha melalui program Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) yang terbagi dalam tiga kategori, yakni small business, agregator dan startup.

Dari 2.500 profil tersebut, terkumpul 500 startup dari berbagai daerah untuk dikurasi melalui beberapa tahapan. Pada fase awal dilakukan pemetaan, mulai dari kesesuaian terhadap solusi permasalahan, pasar, bisnis model hingga keberlanjutan bisnisnya.

Proses kurasi selanjutnya adalah pendampingan dalam upaya penguatan proporsi nilai yang dimiliki oleh startup agar semakin meyakinkan dan menarik minat investor. Sebelum kemudian dilakukan pelatihan menyajikan presentasi singkat yang menarik.

"Pendampingan juga dilakukan untuk menentukan valuasi startup agar tepat dalam membuat proyeksi kebutuhan dana investasi," tuturnya.

Adapun sebanyak 15 startup terpilih yang akan mengikuti DBS New Economy Connect: Navigating Early-Stage Ventures in Asia, yakni Dagangan, Bengkel Mania, Djoin, Zendz, Arconesia, Planawood, Qasir, Inspigo, Beli Ayam, Epitlu, Surplus, myECO, MMHC, Silang serta Crustea.