JAKARTA - Sebanyak 72 calon masinis Whoosh asal Indonesia mulai melakukan praktik langsung dalam kabin masinis Whoosh yang beroperasi setiap harinya.
Adapun praktik tersebut merupakan tahapan lanjutan dari transfer knowledge masinis Kereta Cepat Whoosh.
Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan para calon masinis melakukan on Job Training dengan mendampingi masinis kereta cepat profesional asal China. Berbeda dari tahapan sebelumnya di mana calon masinis belajar secara teori di kelas dan praktik di mesin simulator.
“Para calon masinis akan mendapatkan pelajaran dan pengalaman langsung terkait aktivitas masinis Whoosh sehari-hari. Dengan kegiatan on Job Training ini diharapkan calon masinis asal Indonesia mampu memahami dengan lebih baik lagi cara kerja masinis kereta cepat, karena saat ini mereka sudah terjun langsung ke lapangan,” tutur Eva dalam keterangan resmi, Selasa, 14 Mei.
Eva mengatakan para calon masinis ini mengikuti seluruh rangkaian kegiatan masinis Whoosh yang bertugas. Kegiatan yang dilakukan mulai dari administrasi kedinasan, tes kesehatan, proses serah terima sarana, start dan uji fungsi, langsir kereta, serta mengikuti perjalanan Whoosh dari stasiun awal hingga akhir di kabin.
Lebih lanjut, Eva bilang para calon masinis mengamati cara pengoperasian kereta cepat, proses komunikasi dengan pusat kendali, komunikasi dengan awak kereta, penanganan kondisi darurat, serta berbagai proses kerja di dalam kabin masinis lainnya.
“Para calon masinis juga didampingi oleh penerjemah selama proses on Job Training agar penjelasan yang diberikan oleh masinis profesional dapat dipahami dengan baik oleh calon masinis Indonesia,” tuturnya.
Setiap kereta berhenti di stasiun, sambung Eva, selalu dilaksanakan evaluasi antara instruktur masinis dan calon masinis Indonesia. Calon masinis diberikan pemahaman pentingnya setiap aspek yang ada di dalam kabin maupun berbagai SOP yang diberlakukan dalam berbagai kondisi saat mengoperasikan kereta cepat.
“Pada on Job Training ini calon masinis Indonesia hanya dapat mengamati selama perjalanan Whoosh rute Halim-Tegalluar PP beroperasi mengangkut penumpang,” jelasnya.
Untuk pengoperasian secara langsung baru dapat dilakukan pada saat kereta langsir dari Stasiun Tegalluar menuju Depo Tegalluar dan sebaliknya, calon masinis Indonesia langsung mengoperasikan Whoosh dengan didampingi masinis dan instruktur masinis profesional.
BACA JUGA:
Eva menjelaskan, dari semua kegiatan tersebut diharapkan kemampuan dan keterampilan calon masinis ini semakin terasah.
Proses ini juga melatih ketahanan fisik para calon masinis sehingga nantinya saat bertugas sudah siap baik secara fisik, mental, kemampuan, dan kompetensinya.
“Proses transfer knowledge merupakan salah satu bagian krusial dari proyek kereta cepat di Indonesia. Tujuannya agar bangsa Indonesia bisa berdikari dalam mengoperasikan kereta cepat ini. Lebih jauh lagi agar SDM Indonesia bisa membagikan pengetahuan ini untuk meningkatkan kompetensi putra putri terbaik bangsa ke depannya,” tutup Eva.