Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) melaksanakan pendampingan terhadap industri kecil dan menengah (IKM) tenun guna meningkatkan daya saing sektor tersebut.

Wakil Ketua Harian I Dekranas Loemongga Agus Gumiwang menyebut, setiap daerah di Indonesia memiliki produk unggulan wastra yang berkarakter dan terus berkembang. Sehingga, pendampingan yang diberikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perajin agar bisa lebih sejahtera.

"Kolaborasi ini sebagai upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam pengembangan produk serta peningkatan kualitas produk yang berdaya saing. Hal ini sejalan dengan semangat peringatan HUT Dekranas ke-44 yang membawa tema Tumbuh Bersama, Majukan Warisan Bangsa," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa, 14 Mei.

Dia menyebut, salah satu kegiatan hasil kolaborasi yang sudah dilaksanakan ialah pendampingan pengembangan motif dan pewarnaan alam pada sentra IKM tenun Padangsidimpuan, Sumatera Utara, pada Maret-April 2024.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menuturkan, kegiatan pendampingan pengembangan sentra IKM tenun ini telah dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu pendampingan pengembangan motif dan desain yang dilaksanakan pada 7-8 Maret, praktik teknik pewarna alam dan prototyping dilaksanakan pada 18-21 Maret serta tahap monitoring dilaksanakan pada 1-3 April.

Reni menilai, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat industri kerajinan tenun serta peningkatan aspek teknis industri yang juga menjadi semangat kolaborasi bersama.

"Diharapkan kegiatan ini memberikan manfaat pagi perajin tenun untuk meningkatkan potensinya hingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal untuk terus berkembang," ungkapnya.

Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor batik dan produk batik nasional pada Januari-Februari 2024 mengalami kenaikan sebesar 14 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan, nilai ekspor tenun ikat mencapai 1,19 juta dolar AS sepanjang 2023 yang mengalami kenaikan sebesar 32 persen dibandingkan 2022 sebesar 0,91 juta dolar AS.