Bagikan:

 

JAKARTA - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Ahmad Dani Virsal membeberkan alasan pengoperasian smleter ausmelt belum berjalan secara maksimal. Menurut Ahmad terdapat beberapa kendala dalam pengoperasian proyek teknologi peleburan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace.

"Ini teknologi baru ya. Memang perlu penyesuaian bagaimana komposisi, secara teknis. Ini alasan teknis saja," ujar Ahmad kepada awak media yang dikutip Kamis 9 Mei.

Ia menyebut saat ini pihaknya terus bekerja guna membuat smelter ausmelt dapat beroperasi secara menyeluruh, salah satunya dengan melakukan overhaul atau pengecekan kembali. Hal ini berguna untuk peningkatan performa dari smelter tersebut.

"Ini kita lakukan ya. Mudah-mudahan kita di semester kedua sudah mengoperasikan untuk meningkatkan produksi logam," sambung dia.

Asal tahu saja, PT Timah Tbk turut mewujudkan program hilirisasi melalui penggunaan teknologi terbaru dalam pengolahan komoditas timah. Teknologi bernama peleburan Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace merupakan babak baru transformasi teknologi dalam pengolahan timah.

TSL Ausmelt Furnace adalah strategi Timah untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah saat ini terkhusus memaksimalkan konsentrat timah kadar rendah.

Fasilitas TSL Ausmelt Furnace mampu mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai dari 40 persen dengan kapasitas produksi 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun.