Bagikan:

\JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaksimalkan penyerapan ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Lampulo, Aceh. Pasalnya, saat ini gudang beku (cold storage) di Banda Aceh dengan total kapasitas 1.630 ton hampir terisi 100 persen.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSKPKP) Budi Sulistyo mengatakan, selain menggandeng Unit Pengolahan Ikan (UPI), pihaknya mendorong produsen tepung ikan untuk menyerap ikan yang tak layak konsumsi

"Alhamdulillah salah satu UPI, yakni PT Triguna Lestari Sejahtera dari Jakarta telah melakukan pembelian awal sebanyak 500 ton per Minggu, 5 Mei 2024," ujar Budi melalui keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 8 Mei.

Budi mengatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Unit Pengolahan Tepung Ikan di luar Kota Banda Aceh, seperti PT Toba Surimi Indonesia, PT Asahi dan CV Horizon dari Sibolga.

"Ini kami kawal terus, karena kami percaya semua bagian ikan bisa diolah, termasuk ikan tak layak konsumsi bisa jadi bahan tepung ikan atau pakan," katanya.

Dia menjelaskan, kapal tangkap di Banda Aceh yang berukuran 30 gross ton (GT) sampai 100 GT belum memiliki penyimpanan dingin. Sehingga, nelayan hanya mengandalkan pasokan es untuk mengawetkan hasil tangkapan. Dengan demikian, ditemukan ikan tidak dapat dijual karena mutunya yang sudah turun.

Menurut Budi, upaya peningkatan kapasitas penyimpanan dingin di kapal bagi yang melakukan penangkapan relatif lama menjadi penting dalam mempertahankan kualitas ikan sejak ditangkap.

"Kendala pendanaan yang mungkin dihadapi dalam melengkapi sarana dan prasarana tersebut perlu didukung melalui fasilitasi kemudahan pembiayaan syariah sesuai qanun," pungkasnya.