JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan industri ritel dalam negeri telah pulih pasca pandemi COVID-19. Bahkan, kata dia, industri ritel telah mencapai titik sebelum Covid atau sebelum tahun 2020.
"Alhamdulillah semakin baik. Sudah pada titik sebelum COVID. Bahkan ya sudah lebih baik dari 2019. Alhamdulillah," ujar Agus dalam acara Business Matching IKM Pangan dan Furnitur Dengan HIPPINDO & Ekosistemnya di Jakarta, Kamis 2 Mei.
Mengutip data Bank Indonesia pada Februari 2024, Agus mengatkan, indeks penjualan riil (IPR) meningkat menjadi 214,1 atau tumbuh 6,4 persen secara tahunan (yoy).
IPR ini, lanjut Agus, ditopang oleh industri makanan, minuman dan tembakau yang mencatat peningkatan sebesar 9,1 persen yoy.
Agus juga menyebut, peningkatan ketiganya didominasi oleh pembelian dari kelas menengah yang dinilai memiliki kemampuan dan daya belanja yang tinggi.
"Generasi milenial juga yang memiliki kebiasaan belanja yang lebih besar," sambung Agus.
Lebih jauh Agus menambahkan, peningkatan industri ritel ini dinilai penting karena menjadi cerminan daya beli masyarakat yang juga mengalami peningkatan secara signifikan.
"Karena kalau daya beli masyarakat tidak naik ya tidak mungkin masyarakat mampu belanja dan itu pada gilirannya akan mempengaruhi pertumbuhan dari industri ritel dan pertumbuhan dari industri manufaktur," beber Agus.
BACA JUGA:
Dikatakan Agus, hadirnya beberapa toko ritel modern dapat menjadi peluang bagi para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang dapat berperan sebagai supply di toko ritel sehingga produk dapat dipasarkan lebih luas lagi.
Hal ini juga didukung oleh beberapa regulasi dari pemerintah berupa pedom penatan dan pembinaan pasar tradisional dan pusat perbelanjaan serta toko modern yang diwajibkan mengikutsertakan UMKM.
"Dalam konteks industri adalah industri kecil dan menengah dan memajangkan produk-produk dalam negeri," pungkas Agus.