IKN Diperkenalkan sebagai Kota Berketahanan Iklim ke Investor Dunia
IKN (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memperkenalkan IKN sebagai kota berketahanan iklim pada sejumlah investor sosial di dunia saat konferensi global Asian Venture Philanthropy Network (APVN) 2024 yang diadakan di Abu Dhabi 22-25 April 2024.

“Kebijakan dan inisiatif Otorita IKN dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan, inklusif, cerdas, dan berketahanan iklim,” kata Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna Safitr mengutip Antara.

Myrna menerangkan konferensi global AVPN merupakan ajang pertemuan berbagai filantropis, investor sosial, dan pembuat kebijakan terkemuka dunia untuk mengumumkan aliansi baru, meluncurkan potensi pendanaan baru.

“Dan membentuk kemitraan strategis untuk membantu negara-negara Asia mengatasi kekurangan pendanaan dalam memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Myrna dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dia menyebutkan lebih dari 600 organisasi/perusahaan anggota yang tersebar di 33 negara, AVPN memegang peran penting dalam menghubungkan pemimpin negara-negara di Asia untuk mengkolaborasikan modal, bantuan teknis, dan pengaruh kebijakan mereka untuk mengkatalisis modal yang dimiliki kantor, keluarga, yayasan, dan perusahaan-perusahaan di Asia.

Myrna juga menegaskan bahwa pembangunan IKN tidak akan mengorbankan hutan alam. Namun, ia mengakui bahwa tantangan lingkungan di IKN sudah ada sebelum wilayah tersebut ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara. Salah satu masalah utama adalah perubahan tutupan lahan yang hanya menyisakan hutan sekunder seluas 16 persen dari total daratan IKN.

“Nusantara dicita-citakan sebagai kota yang mengedepankan pelestarian lingkungan, yang akan diwujudkan melalui reforestasi 65 persen luasan kawasan IKN sebagai kawasan lindung. Dengan upaya ini diharapkan dapat menciptakan kota yang berketahanan iklim, berkelanjutan, layak huni, menyenangkan, dan dapat berkontribusi pada net zero emission,” ujar Myrna.

Konversi hutan alam menjadi hutan tanaman, perkebunan kelapa sawit, area pertambangan, dan lahan pertanian selama beberapa dekade menjadi tantangan tersendiri dalam pemulihan lingkungan.

Para partisipan menyambut antusias paparan ini karena memberikan informasi lebih lengkap dan akurat perihal pembangunan lingkungan hidup di IKN.

Myrna juga mengungkapkan bahwa Otorita IKN telah berkomitmen menjalankan berbagai kebijakan dan tindakan sejak tahun 2022 hingga 2024 untuk mempersiapkan IKN sebagai kota berketahanan iklim.

Beberapa langkah yang telah diambil meliputi pertama peraturan tata ruang dan rencana induk terperinci yang mewajibkan melindungi 65 persen lahan, mengendalikan deforestasi, dan melindungi keanekaragaman hayati; dua peluncuran roadmap strategi net zero emisi Nusantara 2045 dan masterplan pengelolaan keanekaragaman hayati.

“Keduanya memberikan program dan tindakan yang akan dilaksanakan hingga tahun 2045,” tutur Myrna.

Ketiga, menyusun panduan untuk praktik-praktik environmental, lingkungan, sosial), dan tata kelola perusahaan); keempat aturan kebijakan moratorium pertambangan dan perkebunan kelapa sawit serta pembentukan satuan tugas penambangan liar; kelima peningkatan kapasitas bagi petani lokal untuk mengembangkan pertanian regeneratif dan pertanian perkotaan.

Keenam studi penjajakan proyek solusi pengelolaan air berbasis alam; ketujuh rehabilitasi mangrove; kedelapan reforestasi inklusif yang melibatkan instansi pemerintah, swasta, perguruan tinggi, dan masyarakat; dan kesembilan penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan para social impact investors dan filantropis untuk mendukung upaya Otorita IKN dalam merealisasikan transformasi pembangunan yang berkelanjutan di IKN,” kata Myrna.