Pemerintah RI Bahas Langkah Kurangi Emisi Karbon Industri di Forum Hannover Messe 2024
Emisi karbon (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah RI melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membahas langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon di sektor industri dalam forum Forging Smart and Sustainable Industry yang merupakan rangkaian dalam ajang pameran bergengsi global Hannover Messe 2024 di Jerman.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, dalam forum itu pihaknya terus mendorong transformasi ekonomi linier agar menjadi ekonomi sirkular pada sektor manufaktur.

Hal tersebut penting guna menjaga kesinambungan sumber daya, regenerasi sumber bahan baku dan menggali potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan pemanfaatan sisa konsumsi bahan baku industri agar tidak merusak lingkungan.

"Ketika orang lain melihat residu sebagai gangguan atau tantangan, kami melihatnya sebagai peluang. Oleh karena itu, salah satu fokus kami adalah mengurangi kesenjangan antara kapasitas industri daur ulang dan sampah plastik daur ulang," ujar Menperin Agus dalam keterangan resminya, Kamis, 25 April.

Agus menilai, forum bisnis dalam ajang bergengsi yang berlangsung dari 22-26 April 2024 itu merupakan hasil kolaborasi antara Kemenperin dengan Energy Academy Indonesia (ECADIN) yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan industri, pemerintah, akademisi dan masyarakat umum.

Dia menyebut, sektor industri merupakan salah satu kontributor besar penghasil emisi. Oleh karena itu, kebijakan transisi energi Indonesia dalam mengurangi emisi di sektor industri harus dilaksanakan dengan mengutamakan sumber energi dan teknologi rendah karbon.

Sementara itu, CEO & Founder ECADIN Desti Alkano menjelaskan, misi dari kolaborasi dengan Kemenperin itu adalah menciptakan masa depan lebih hijau dengan mempercepat transisi energi di Tanah Air.

Kemudian, pihaknya juga mendorong pertumbuhan berkelanjutan yang dilakukan melalui advokasi dan menghubungkan keahlian, pengetahuan, aktivitas bisnis serta sarana pendanaan.

Menurutnya, kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting untuk mendorong transisi menuju pembangunan industri berkelanjutan. Dalam hal ini, pemerintah berperan menciptakan lingkungan kebijakan yang kondusif, memberikan insentif untuk investasi berkelanjutan dan memfasilitasi inisiatif berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas.

Adapun pada Opening Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2024, Jerman, turut dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang disaksikan langsung oleh Menperin.

Diketahui, kesepakatan yang terjalin yakni investasi di sektor daur ulang limbah untuk kawasan industri di Kepulauan Riau yang mencapai lebih dari Rp5 triliun.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Ecadin dengan TUV Nord, PT Stechoq Robotika dengan Beckhoff, guna pengembangan learning system dan medical grade ventilator, antara PT Stechoq Robotika Indonesia dengan Noyatech untuk pengembangan produk pembelajaran serta monitoring production dan ATMI IGI Center dengan Solinatra BV.