Bagikan:

JAKARTA - Harga emas mulai menurun setelah tensi geopolitik di Timur Tengah yakni konflik Israel-Iran mereda.

Sebagai informasi berdasarkan data logammulia.com, pada Selasa, 23 April harga emas turun Rp18.000 menjadi Rp1.325.000 per gram. Padahal sehari sebelumnya, harga emas berada di level Rp1.343.000 per gram.

Chief Economist Mandiri Sekuritas Rully Arya Wisnubroto, mengatakan saat eskalasi geopolitik meningkat biasanya permintaan terhadap emas akan meningkat lantaran emas biasanya dijadikan salah satu pilihan safe haven oleh para investor.

“Kalau emas itu kan safe haven, hampir sama juga dengan dolar AS sebenarnya. Jadi ketika isu tensi geopolitik memburuk biasanya memang yang paling disasar oleh investor itu adalah emas,” ujar Rully setelah acara Media Day: April by Mirae Asset Sekuritas Selasa, 23 April.

Namun, Rully mengatakan dalam dua hari terakhir, ketegangan geopolitik terlihat sudah mulai mereda dan harga emas cenderung turun dan diharapkan tidak akan terjadi eskalasi yang lebih jauh sehingga akan sedikit mengurangi permintaan terhadap aset-aset safe haven.

Menurut Rully ke depannya jika tidak ada ketegangan geopolitik secara signifikan, harga emas masih berpotensi naik, walaupun sedikit lebih lambat. Lantaran harga emas sudah mengalami kenaikan cukup tinggi.

“Jangka panjang kalau tidak ada keburukan secara signifikan, harga emas masih berpotensi untuk naik tapi lebih perlahan, lebih gradual,” tuturnya.