Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan pertumbuhan signifikan pada Paylater BCA setelah 6 bulan diluncurkan.

Direktur BCA Santoso mengatakan, sejak diluncurkan pada September lalu, customer BCA mengalami pertumbuhan 70 persen secara year to date (ytd) menjadi 89.000 pengguna.

"Secara customer terjadi pertumbuhan 70 persen di Desember 20203 hampir jadi 89.000," ujar Santoso dikutip Selasa, 23 April.

Sementara dari jumlah outstanding juga terdapat peningkatan sebanyak 61 persen menjadi Rp185 miliar dari posisi Rp115 miliar pada Desember 2023.

Santoso juga mengungkapkan dari sisi plafon terjadi kenaikan yang cukup baik yakni pada Desember plafon Paylater tercatat sebesar Rp597 miliar atau meningkat 51 persen dari sebelumnya pada Desember 2023 tercatat sebesarRp395 miliar.

"Terpenting adalah kualitas kredit. Kualitas kredit kami lihat posisi Maret masih 0,47 jadi artinya secara kualitas tetap pruden dan baik," sambung Santoso.

Sementara itu di sisi lain BCA juga mencatat kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024.

Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.

Kredit korporasi tumbuh 22,1 persen yoy sehingga totalnya Rp389,2 triliun per Maret 2024, sementara kredit komersial naik 9,3 persen menjadi Rp125,2 triliun.

Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5 persen yoy mencapai Rp110,4 triliun.

Kredit konsumer meningkat 14,9 persen yoy menjadi Rp201,6 triliun.

Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6 persen pada kuartal I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 1,9 persen.

"Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3 persen dan 71,9 persen," ujar Presiden Direktur BCA Jajja Setiaatmadja.